Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menggelar debat publik tentang masa depan The Association of Southeast Asian Nations(ASEAN) apakah diperlukan meniru konsep integrasi yang sudah diterapkan Uni Eropa.
Senior Coordinator Delegasi Uni Eropa untuk ASEAN Andreas List mengatakan alasan debat publik ini diselenggarakan karena ASEAN Economic Community akan segera diluncurkan pada 2015 mendatang. “Apa yang Uni Eropa bisa tawarkan? Ada beberapa manfaat sistem integrasi seperti Uni Eropa untuk anggotanya. Kami mau sharing dari perspektif EU,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/11).
Sejumlah pakar dan praktisi terlibat dalam debat ini. Kubu yang pro bahwa ASEAN bisa meniru konsep integrasi Uni Eropa adalah Duta Besar Irlandia untuk Indonesia Kyle O’ Sullivan, Pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rio Budi Rahmanto, dan Ketua Kamar Dagang Uni Eropa untuk Indonesia Jakob Friis Sorensen.
Sedangkan, kubu yang kontra ASEAN meniru konsep integrasi Uni Eropa adalah Koordinator Program Studi Eropa sekaligus Direktur Center for Southeast Asian Social Studies Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhadi Sugiono, Kepala Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Evi Fitriani, dan Direktur Eksekutif The Habibie Center Rahimah Abdulrahim.