Bambang Soesatyo Resmi Diusulkan Jadi Ketua DPR
Berita

Bambang Soesatyo Resmi Diusulkan Jadi Ketua DPR

Karena memiliki pengalaman panjang dan mantan jurnalis serta memiliki komunikasi yang baik. Setelah resmi menjadi ketua DPR, Bamsoet ditarik dari keanggotaan Pansus Hak Angket KPK.

Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo. Foto: SGP
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo. Foto: SGP

Setelah beberapa bulan kosong, kursi Ketua DPR yang “ditinggal” Setya Novanto lantaran terlibat dugaan kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP), bakal terisi. Nama Bambang Soesatyo akhirnya diusulkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ke meja pimpinan untuk menggantikan Setya Novanto.

 

Bila sebelumnya nama Ketua Banggar Aziz Syamsuddin dan Agus Gumiwang menjadi pesaing Bambang, Ketua Umum Golkar justru menjatuhkan pilihan ke Bambang yang menjabat Ketua Komisi III DPR itu. Airlangga Hartarto mengatakan DPR menjadi sorotan masyarakat luas. Karenanya, kepercayaan DPR yang diberikan ke Golkar bukan posisi yang menguntungkan bagi partainya.

 

Kinerja DPR periode 2014-2019 tersisa kurang lebih satu tahun enam bulan. Sebab memasuki tahun politik menjadikan kerja-kerja DPR tersita. Sementara publik menuntut kerja DPR secara maksimal. Sebab itulah parlemen membutuhkan sosok ketua DPR yang mampu meningkatkan cita lembagaan legislatif.

 

“Untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat terutama mencerminkan produktivitas dan aspiratif agar dapat berwibawa dan bermartabat di mata publik,” ujarnya di ruang Fraksi Partai Golkar di Gedung DPR, Senin (15/1/2017).

 

Menurut Airlangga yang juga menjabat Menteri Perindustrian itu dari sekian nama kader yang muncul ke permukaaan memang memiliki kemampuan untuk duduk di kursi ketua DPR. Namun setelah pembahasan dan mekanisme di intenal Golkar dan komunikasi dengan tokoh dewan pembina, dewan pakar partai, nama Bambang Soesatyo dinilai memiliki pengalaman panjang berpolitik di partai.

 

Bambang Soesatyo biasa disapa Bamsoet merupakan mantan pewarta di salah satu harian surat kabar. Bahkan, di banyak organisasi, Bambang memiliki jabatan di level pengurus. “Mungkin kategori kebanyakan, jadi diminta lebih aktif di DPR. Maka Saudara Bamsoet yang ditetapkan mengisi jabatan lowong ketua DPR setelah Setnov,” ujarnya.

 

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan surat dari Golkar sudah masuk ke meja pimpinan. Pimpinan DPR menindaklanjuti dengan menggelar rapat Bamus. Kemudian rapat paripurna dengan agenda tunggal pelantikan Bamsoet sebagai Ketua DPR. Menurutnya, secara formal memang surat Golkar masuk ke meja pimpinan hari ini. Namun secara komunikasi (informasl), sudah diberitahukan sebelumnya oleh Golkar perihal nama Bamsoet yang bakal menggantikan Setnov.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait