3 Tokoh dengan Dedikasi Seumur Hidup untuk Pendidikan Tinggi Hukum
Hukumonline Editor’s Choice 2022

3 Tokoh dengan Dedikasi Seumur Hidup untuk Pendidikan Tinggi Hukum

Upaya Hukumonline mengenalkan sosok-sosok yuris yang patut diteladani. Tidak harus sempurna, tidak harus sudah dikenal luas, mungkin juga selama ini berkarya dalam senyap sepanjang kiprah luhurnya dalam memajukan pendidikan tinggi hukum

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 4 Menit

Sosok-sosok itu tentu saja tidak harus sempurna. Tidak juga harus sosok yang selama ini mendapat sorotan cahaya di panggung utama. Mereka tidak harus sudah dikenal luas sebagai figur publik. Justru, Lifetime Achievement Award dari Hukumonline ingin mengenalkan sosoknya. Mereka mungkin saja jenis orang yang berkarya dalam senyap sepanjang kiprah luhurnya.

Para Pendidik dan Pembaru Hukum

Pilihan Hukumonline akhirnya jatuh pada tiga sosok yuris yang berkiprah hingga akhir hayat di dunia hukum Indonesia. Mereka adalah Juswito Satrio, Erman Rajagukguk, Gregory John Churchill. Tiga sosok ini sama-sama berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Kuasa di tahun 2022.

Kematian sudah menjemput raga dan jiwa ketiganya, tapi keteladanannya terlalu berharga untuk dibiarkan mati. Hukumonline merasa J. Satrio, Erman Rajagukguk, dan Greg Churchill adalah sosok yang tepat untuk menerima Lifetime Achievement Award 2022. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk melawan kematian. Namun, menghidupkan warisan keteladanan selalu bisa dilakukan.

Gregory John Churchill atau kerap disapa Greg Churchill, lahir pada 22 Mei 1947. Greg salah seorang tokoh penting di balik reformasi hukum dan peradilan di Indonesia. Greg memang seorang Warga Negara Asing, tapi warisan pemikiran Greg dapat ditemukan di banyak sudut dunia hukum Indonesia kontemporer. Greg terlibat dalam berbagai inisiatif reformasi hukum di 1998, misalnya dalam bidang hukum kepailitan, pembentukan Pengadilan Niaga dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, penyusunan Cetak Biru Reformasi Peradilan, serta berbagai program reformasi hukum lainnya. Bahkan hingga menjelang tutup usia, Greg masih menjadi pemerhati aktif berbagai pembaruan hukum dan peradilan. Ia wafat pada 19 Februari 2022.

Erman Rajagukguk lahir di Padang 1 Juni 1946, dikenal sebagai Guru Besar Hukum Ekonomi Universitas Indonesia. Erman menyelesaikan studi sarjana hukum di Universitas Indonesia tahun 1974, mendapat gelar LL.M. tahun 1984 serta gelar Ph.D. pada tahun 1988 di University of Washington. Ia tercatat menjadi promotor bagi 40 Doktor Ilmu Hukum yang 11 diantara itu kini juga sudah menjadi Guru Besar. Erman juga mentor di balik layar dari sejumlah sosok yuris andal Indonesia. Lebih dari 40 tahun Erman dikenal sebagai yuris dengan kepakaran utama hukum ekonomi/investasi. Selain ilmuwan, ia pernah berpraktik konsultan hukum hingga membantu pemerintah sebagai birokrat. Erman wafat pada 23 Agustus 2022.

Juswito Satrio atau yang lebih dikenal J. Satrio lahir Purwokerto 23 Juni 1936. Ia lulus sarjana hukum dari Universitas Indonesia angkatan 1955 dan pendidikan notaris di Universitas Gadjah Mada tahun 1984. Sebelumnya, tidak banyak yang mengetahui foto J.Satrio sampai Hukumonline membuat liputan ekslusif tentang dirinya pada tahun 2017. Namun, bisa dipastikan para mahasiswa, akademisi, serta praktisi, pasti pernah membaca setidaknya satu buku teks hukum karyanya.

Ada sekira 27 buku teks hukum perdata karya J.Satrio yang menjadi rujukan intelektual penting dunia hukum Indonesia. J.Satrio berkarier dosen di berbagai kampus serta pernah berpraktik notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Akhir hidupnya dihabiskan di kampung halaman Purwokerto, tapi kiprahnya terus menjelajah ke seluruh Indonesia. Ia wafat pada 26 Oktober 2022.

Jangan lewatkan liputan khusus yang mengulas kiprah mereka, para penerima Lifetime Achievement 2022 dari Hukumonline!

Tags:

Berita Terkait