9 Kesimpulan Komnas HAM Terhadap Tragedi Stadion Kanjuruhan
Terbaru

9 Kesimpulan Komnas HAM Terhadap Tragedi Stadion Kanjuruhan

Tragedi stadion Kanjuruhan merupakan peristiwa pelanggaran HAM.

Ady Thea DA
Bacaan 4 Menit

Keempat, Anam mencatat unsur-unsur penting dalam penyelenggaraan pertandingan Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, mengabaikan keselamatan dan keamanan. Atau tidak menjadikan keselamatan dan keamanan sebagai salah satu pilar utama dalam penyelenggaraan pertandingan tersebut. Padahal pertandingan itu berisiko tinggi (high risk).

Ketua Umum dan Sekjen PSSI menurut Anam tidak mengambil langkah konkrit sesuai dengan regulasi atas pertandingan berisiko tinggi (high risk) tersebut untuk memastikan keselamatan dan keamanan. Kewenangan yang dimiliki tidak digunakan untuk menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan. Padahal mengetahui dinamika proses status keamanan menuju pertandingan.

Match commissioner mengetahui pelanggaran terhadap regulasi PSSI dan FIFA, tapi tidak mengambil langkah untuk mencegah dan atau menghentikan pelanggaran tersebut, khususnya terkait pengamanan dan keselamatan stadion. Panitia pelaksana termasuk Klub Arema tidak menjadikan keselamatan dan keamanan sebagai pilar utama. Hal itu terlihat dari tiket yang dicetak melebihi kapasitas tampung stadion dan tidak menanyakan keberadaan gas air mata yang dibawa aparat.

Begitu pula PT LIB sebagai operator sekaligus penanggung jawab operasional keseluruhan kompetisi tidak mengambil langkah konkret guna menjamin pertandingan berisiko tinggi (high risk) berjalan dengan aman dan selamat. Tindakan yang diambil malah bertentangan dengan prinsip keselamatan dan keamanan dengan mengutamakan kepentingan sponsorship daripada keamanan dan keselamatan yang dilakukan secara bersama-sama dengan pihak broadcaster.

“Hal ini tak hanya menjadi persoalan pelanggaran terhadap regulasi PSSI dan FIFA semata, namun juga telah masuk ke ranah hukum pidana,” tegas Anam.

Kelima, penembakan gas air mata merupakan penyebab utama dari banyaknya korban meninggal, luka, dan trauma dalam tragedi kemanusiaan Kanjuruhan. Meskipun karakter dasar gas air mata tidak mematikan, karena kandungan dominan CS gas, tapi Anam menegaskan dalam kondisi tertentu dapat menjadi penyebab kematian.

Peran gas air mata dalam tragedi kemanusian dapat dilihat dalam dua hal yakni mengakibatkan kematian secara langsung dan tidak langsung. Mengakibatkan kematian secara langsung dapat dilihat dalam kejadian pintu 13. Jatuhnya amunisi gas air mata pada ujung samping tubir tangga 13 menjadikan asap masuk ke lorong tangga sampai keluar dari pintu 13. Namun demikian hal ini harus dibuktikan dengan kondisi faktual penyebab kematian secara ilmiah dengan hasil autopsi.

Halaman Selanjutnya:
Tags: