Begini Kualitas yang Dicari Firma Hukum Besar dari Lulusan Kampus Hukum
Peringkat Kampus Hukum

Begini Kualitas yang Dicari Firma Hukum Besar dari Lulusan Kampus Hukum

Tak cukup dengan modal nilai akademik yang didapatkan dari kampus hukum. Seleksi meliputi aspek pengetahuan hukum, kemampuan berbahasa asing, keterampilan bernalar, dan kepribadian sekaligus.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

Sementara itu keterampilan interpersonal yang diharapkan adalah skornya 100. Bagian ini meliputi keterampilan menjalin relasi dengan klien, berbicara di depan umum, beradaptasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, empati, dan kerja sama. Tapi, rata-rata kandidat yang direkrut oleh firma hukum responden baru mencapai skor 77.

 

Harvardy mengatakan, untuk kualitas kepribadian ini cenderung dipengaruhi oleh aktifitas non-akademik selama perkuliahan. “Misalnya ada yang kami rekrut dari UGM, secara akademik biasa saja, tapi aktif dalam organisasi, kegiatan debat mahasiswa, kompetisi peradilan semu, kelihatan ada softskill dia terbentuk,” ujarnya.

 

Hukumonline.com

 

Managing partner IAB&F, Ivan F.Baely, bahkan mengatakan keaktifan dalam kegiatan olahraga bisa menjadi poin penilaian soal kepribadian kandidat. Alasannya karena mental yang dimiliki dalam berolahraga akan terbawa dalam kepribadian sehari-hari. “Misal kalau orang suka olahraga, apalagi kalau ikut turnamen lalu dia kalah, dia akan berusaha lagi. Nah dalam hidup misalnya dia kalah, dia akan berusaha untuk bangkit lagi,” jelas Ivan.

 

Armand menilai bahwa penting untuk mencari kandidat yang tidak hanya berpikir materialistis. “Memikirkan itu penting, tapi bukan cuma soal uang saja yang jadi motivasi,” kata Armand.

 

Kualitas kepribadian yang dinilai dari softskill ini dinilai penting oleh para firma hukum responden dengan beragam penjelasan. Namun semuanya memiliki benang merah bahwa bisnis jasa hukum yang mereka geluti ini menawarkan pelayanan terbaik pada klien. Pelayanan tersebut bukan sekadar kecerdasan soal pengetahuan hukum namun juga kemampuan berinteraksi sebaik mungkin dengan klien dalam menyelesaikan masalah hukum yang dihadapinya.

 

Hukumonline.com

 

Usulan Bagi Kampus Hukum

Mengenai kualitas rata-rata lulusan kampus hukum yang pernah direkrut HPRP, Andre Rahadian menilai sudah cukup baik. Menurut Andre, memang tidak semua kebutuhan dunia profesional bisa dipenuhi lewat pendidikan formal di ruang kelas. Untuk itulah ada pelatihan yang memberikan pengalaman kerja secara langsung. Masa percobaan kerja di HPRP dilakukan selama enam bulan agar kandidat yang direkrut benar-benar siap.

 

Sedangkan Armand merasa dengan perkembangan dunia hukum saat ini, kualitas lulusan kampus hukum masih belum cukup untuk memulai karier corporate lawyer. Salah satunya karena materi perkuliahan yang semakin banyak hanya memberikan pengetahuan sebatas kulitnya. Padahal butuh dasar yang kuat untuk lebih dalam menguasai hukum perdata sebagai dasar bidang hukum bisnis. AYMP menerapkan masa percobaan selama dua bulan berupa kelas instensif pembekalan. Mereka yang baru direkrut belum dilibatkan bekerja dan hanya diberi pelatihan oleh kalangan praktisi yang dihadirkan AYMP.

Tags:

Berita Terkait