Tak memiliki latar belakang keluarga yang menempuh pendidikan hukum, Septiani Dwi Astila tak menyangka, ia akan menikmati pekerjaannya sebagai lawyer. Sebelum bergabung dengan Nah’R Murdono Law Office (MLO) tujuh tahun lalu, lulusan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung ini sempat bekerja di suatu firma hukum, menjadi in-house counsel di suatu perusahaan, sebelum akhirnya kembali berkarier dan menemukan kenyamanan sebagai lawyer. “Untuk sampai di titik ini, saya banyak belajar dan menyesuaikan diri. Ternyata, karakter saya cocok dengan profesi ini,” kata Septi.
Tak jauh berbeda dengan Septi, junior Septi di Universitas Padjajaran, Ratu Aini Kun, juga merasa memang sudah jalannya ia berkarier sebagai lawyer. Hanya saja, meski berawal dari ketidaksengajaan semasa memilih jalur kuliah, Ratu kini merasa mantap dengan pilihannya di bidang hukum dan berprofesi sebagai lawyer. Ia didukung oleh lingkaran terdekat yang juga berlatar belakang hukum.
“Pada waktu itu, saya sebagai mahasiswa fakultas hukum melakukan riset mengenai profesi yang sekiranya tepat untuk saya, saya melihat ternyata profesi lawyer memiliki prospek yang bagus. Kebetulan, di kemudian hari saya mengikuti workshop yang diselenggarakan sebuah kantor hukum. Dari situ, saya memilih jalur lawyering,” ujar Ratu.
MLO sendiri bukanlah ‘sekolah’ pertama bagi Septi dan Ratu usai menuntaskan pendidikan hukum. Namun, mereka sepakat, MLO bukan hanya tempat bekerja, melainkan juga lingkungan yang nyaman dan kondusif untuk belajar serta bertumbuh. Kombinasi dari kehadiran individu-individu berkarakter, founder dan senior yang mau mengayomi, hingga tim yang kolaboratif dan saling membantu di MLO, terbukti mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan membangun.
“Kami memang tetap memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri sebagai individu. Namun, kerja sama tim ini juga penting. Di sini kami semua saling support dan terbuka komunikasinya. Kita boleh mengutarakan masukan-masukan, walaupun belum tepat, tidak masalah. Kami mengapresiasi adanya kontribusi pemikiran meskipun terkadang perbedaan pendapat itu ada. Namun, kembali lagi, adanya diskusi dalam tim menjadi salah satu proses penting, agar kita bisa menyampaikan pendapat terbaik sebagai tim. Kenyamanan-kenyamanan ini yang menurut kami jarang ditemukan di tempat kerja lainnya,” Septi menambahkan.
Kesempatan untuk Bertumbuh
Ratu mengungkapkan, di MLO, setiap individu memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang. Salah satu caranya, adalah dengan melibatkan para lawyer muda dalam proses penyelesaian suatu transaksi—sekalipun misalnya, mereka belum punya banyak pengalaman. Tentu saja, tetap dengan pendampingan para lawyer yang lebih senior.
“Mungkin umumnya dalam suatu kantor hukum, beberapa transaksi harus ditangani oleh lawyer dengan level tertentu. Di MLO, lawyer muda sering kali diberikan kesempatan untuk berperan, meskipun tetap dengan supervisi partner atau lawyer yang lebih senior. Ketika praktik langsung, dengan latar belakang yang berbeda-beda, kami bisa saling berbagi pengalaman. Ini menurut saya salah satu faktor yang membuat seorang lawyer lebih cepat berkembang dan di satu sisi tertantang untuk men-deliver pekerjaan menjadi excellent. Selain itu, rasa kekeluargaan di sini sangat kental. Bisa dibilang tidak ada tembok pembatas antara masing-masing anggota tim, sehingga proses komunikasi dan diskusi dapat lebih terbuka. Kami bisa lebih saling membantu,” kata Ratu.