Forum Dewan Pengupahan Kecewakan Pekerja
Berita

Forum Dewan Pengupahan Kecewakan Pekerja

Mengarahkan dewan pengupahan untuk merekomendasikan kepada Presiden SBY kebijakan upah murah.

ADY
Bacaan 2 Menit

Menurut Bayu, para perwakilan yang diundang untuk mengikuti forum tersebut, terutama dari unsur pekerja, tidak dipilih oleh pemerintah secara proporsional. Akhirnya, FB DKI Jakarta memutuskan menggelar demonstrasi di hari pertama forum itu digelar. “Kami mempertanyakan keterwakilan yang duduk di forum dewan pengupahan itu,” kesal Bayu saat dihubungi hukumonline, Selasa (3/9).

Sebelumnya, Menakertrans, Muhaimin Iskandar, berharap forum tersebut dimanfaatkan sebagai ajang konsolidasi dewan pengupahan. Sehingga, dapat menghasilkan kesamaan persepsi dalam rangka mencari solusi terbaik di bidang pengupahan. Pasalnya, penetapan upah kerap kali menimbulkan polemik di masyarakat. Apalagi, Muhaimin melihat kondisi ekonomi saat ini kurang stabil. Oleh karenanya diharapkan ada ketenangan bekerja dan berusaha.

“Momentum Forum Konsolidasi Dewan Pengupahan ini, kita manfaatkan untuk berdiskusi dalam menyamakan persepsi untuk mencari solusi terbaik di bidang pengupahan,” ucap Muhaimin dalam pidato pembukaan forum dewan pengupahan itu di Jakarta, Selasa (3/9).

Bagi Muhaimin hal itu salah satunya dapat diujudkan dengan menetapkan UMP 2014 yang bermanfaat bagi kepentingan pekerja dan pengusaha. Dalam situasi sekarang, Muhaimin merasa para pengusaha menginginkan terpeliharanya kelangsungan usaha dan pekerja tidak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Sejalan dengan itu Muhaimin menjelaskan, mempertahankan 114 juta pekerja untuk tetap bekerja dan membuka lapangan pekerjaan bagi 7,1 juta penganggur menjadi tugas bersama. Apalagi, pertumbuhan ekonomi tahun ini mengalami hambatan dari asumsi 6,3 persen menjadi 5,9 persen. Salah satu penyebabnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi global menyebabkan harga dan volume permintaan komoditas di pasar, turun. Sehingga, ekspor sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, melambat. Hal lainnya terkait pengetatan stimulus moneter di Amerika Serikat yang mengakibatkan pertumbuhan investasi melambat.

Faktor lainnya yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia melambat menurut Muhaimin karena persoalan struktur fundamental ekonomi dan minimnya industri produsen barang modal serta bahan baku. Akibatnya, impor barang modal dan bahan baku meningkat. Selama tujuh triwulan berturut-turut, Muhaimin mencatat transaksi berjalan mengalami defisit. Bahkan, pada triwulan II-2013, defisit mencapai AS$9,8 miliar atau 4,4 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Gejolak pasar keuangan tersebut mengancam stabilitas perekonomian domestik, sehingga mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga. Dampaknya, Muhaimin melanjutkan, perlambatan pertumbuhan kegiatan produksi dan industri yang mempengaruhi kelangsungan usaha beberapa industri. Seperti industri padat karya yang berorientasi ekspor mengakibatkan melemahnya permintaan pasar dunia.

Tags: