Gugatan Gemuk terhadap Industri Fast Food AS
Berita

Gugatan Gemuk terhadap Industri Fast Food AS

Nikmatnya "madu" kasus tembakau maupun kasus asbes pada dekade sebelumnya, tampaknya membuat lawyer Amerika ketagihan. Setelah sukses mendapatkan bagian luar biasa besar dari ganti rugi gelombang gugatan kasus tembakau yang melanda AS, kini pengacara publik di AS tengah mengincar industri fast food sebagai target utama dalam perang melawan obesitas.

Nay/APr
Bacaan 2 Menit
Gugatan Gemuk terhadap Industri <i>Fast Food</i> AS
Hukumonline

Para pengacara itu menganggap industri fast food bertanggungjawab terhadap kegemukan dan penyakit yang disebabkannya. Pada Juli 2002, Caesar Barber dari Bronx, New York, menggugat empat perusahaan fast food--termasuk McDonalds. Barber menyatakan bahwa makanan yang diproduksi perusahaan fast food ini, membuatnya mengalami kegemukan dan penyakit jantung serta diabetes.

Sementara pada Agustus 2002, orang tua dari dua remaja menggugat McDonalds dan dua restaurantnya di Bronx karena mengakibatkan mereka mengalami kegemukan, penyakit jantung, darah tinggi, dan kolestrol tinggi.

The National Law Journal melaporkan, kasus kedua remaja itu masih disimpan menyusul mosi untuk menggugurkan kasus tersebut. Sementara gugatan yang diajukan oleh Barber juga masih belum ada perkembangan.

Malah mengejek

Mungkin salah satu kejadian yang mengilhami gugatan tersebut adalah hasil perdamaian antara McDonalds dengan penggugat yang merupakan kaum vegetarian dan penganut agama Hindu dalam kasus kentang goreng.

McDonalds yang selama bertahun-tahun mengaku menggunakan 100 % minyak sayur untuk menggoreng kentangnya digugat karena ternyata menggunakan penambah rasa sapi dalam kentang gorengnya. Mc Donalds mengaku bersalah, meminta maaf, dan setuju membayar ganti rugi lebih dari AS$10 juta kepada badan amal yang dipilih oleh penggugat.

Menghadapi gugatan penderita obesitas, industri makanan dan minuman--melalui lembaganya, Center for Consumer Freedom di Washington DC--malah mengejek  gugatan tersebut dengan membuat iklan yang antara lain berbunyi: "Apakah Anda terlalu bodoh untuk memilih makanan Anda sendiri?" .

Walau membuat publikasi yang mengejek, industri makanan menganggap serius gugatan tersebut. Hal ini dikatakan oleh James.M Beck, pengacara yang biasa membela kasus mengenai tanggungjawab produk.

Tags: