Halal Bi Halal ILUNI FHUI 2022 Dorong Alumni Ambil Alih Kepemimpinan Nasional
Utama

Halal Bi Halal ILUNI FHUI 2022 Dorong Alumni Ambil Alih Kepemimpinan Nasional

Mengambil contoh Amerika Serikat yang banyak dipimpin mantan advokat. Belum pernah ada Presiden Indonesia yang berlatar belakangan advokat. Anggota parlemen juga belum didominasi mantan praktisi hukum.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 4 Menit

“Konsekuensi dari sistem demokrasi di Indonesia membuat calon pemimpin bergantung pada kepartaian,” katanya menambahkan. Bagi Ashoya, poin penting soal kiprah alumni FHUI jangan terpaku pada keterlibatan memimpin di dalam negeri termasuk menjadi Presiden.

Ashoya mengingatkan kiprah strategis lain yaitu berperan di level internasional. “Sudahkah kita mempersiapkan lulusan kita untuk compete secara global? Sehingga kita bermainnya bahkan sudah tidak di papan catur nasional. Banyak lulusan FHUI yang berkarier bagus di luar negeri, perlu sekali kita membuka mata para junior untuk berani juga menjajal karier tidak terbatas di dalam negeri,” kata notaris yang juga menjadi dosen tidak tetap di FHUI ini.

Tanggapan lain disampaikan Ketua ILUNI UI, Andre Rahadian. “Pada dasarnya saya setuju pada dorongan Dekan. Secara tradisi alumni FHUI memang sangat kuat di sektor privat. Perlu kita imbangi juga kiprah di sektor publik,” kata advokat pemilik firma hukum Dentons HPRP ini kepada hukumonline

Di sisi lain, Andre sependapat dengan Ashoya soal penyebab kurang terlihatnya alumni FHUI dalam percaturan kepemimpinan nasional. “Sistem demokrasi kita masih sangat berpusat pada partai politik, jadi tidak bisa leluasa melibatkan diri berkiprah secara independen. Saya mengapresiasi alumni yang mau masuk ke partai politik meski harus sabar mulai dari peran administrator,” katanya.

Mangkunegara X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo juga mengaku setuju dengan dorongan agar alumni FHUI lebih berkiprah dalam kepemimpinan nasional. 

“Alumni hukum punya tugas menjunjung hukum di Indonesia dalam menata kehidupan bermasyarakat. Saat ini saya memulainya dengan peran sebagai penjaga kebudayaan di Mangkunegaran,” kata Mangkunegara X termuda dalam sejarah Mangkunegaran ini. Eksistensi Kadipatèn Mangkunegaran saat ini masih berfungsi sebagai penjaga tradisi budaya meski tanpa kekuasaan politik.

Hukumonline hadir di acara ini sekaligus untuk penyerahan resmi paket khusus akses gratis bagi alumni FHUI. Akses gratis ini adalah bentuk dukungan Hukumonline pada komunitas profesi hukum Indonesia melalui jaringan alumni. 

“Hukumonline dengan senang hati mendukung alumni hukum, tidak hanya dari FHUI tapi juga kampus hukum lainnya, untuk memimpin Indonesia sesuai koridor hukum. Salah satu buktinya antara lain dengan berbagi akses gratis pada konten premium Hukumonline kali ini,” kata Amrie Hakim, Chief of Content Officer Hukumonline.

Tags:

Berita Terkait