Hasil Investigasi TGPIF Kanjuruhan Bakal Disodorkan ke Presiden
Terbaru

Hasil Investigasi TGPIF Kanjuruhan Bakal Disodorkan ke Presiden

TGPIF bakal segera mempertajam rekomendasi hasil temuan investigasi. Hasil temuan dan rekomendasi TGPIF bakal diboyong untuk menentukan langkah perbaikan persepakbolaan di Indonesia bersama FIFA.

Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit

“Berdasarkan hasil investigasi Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil, kami mendapat temuan awal bahwa peristiwa kekerasan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan dugaan kejahatan yang terjadi secara sistematis yang tidak hanya melibatkan pelaku lapangan,” ujarnya.

Menurutnya, ada 12 hasil temuan. Pertama, saat pertengahan babak kedua, terdapat mobilisasi sejumlah pasukan yang membawa gas air mata. Padahal diketahui tidak ada ancaman atau potensi gangguan keamanan saat itu. Kedua, saat pertandingan usai, terdapat sejumlah suporter yang masuk ke dalam lapangan.

Berdasaran keterangan saksi-saksi yang ada, situasi tersebut terjadi lantaran para suporter hanya ingin memberikan dorongan motivasi dan memberikan dukungan moril kepada seluruh pemain. Namun, hal tersebut direspon berlebihan dengan mengerahkan aparat keamanan dan kemudian terjadi tindak kekerasan.

“Hal inilah yang kemudian, para suporter lain ikut turun ke dalam lapangan bukan untuk melakukan penyerangan, tetapi untuk menolong suporter lain yang mengalami tindak kekerasan dari aparat keamanan,” kata dia.

Ketiga, sebelum tindakan penembakan gas air mata, tidak ada upaya aparat menggunakan kekuatan lain. Seperti kekuatan yang memiliki dampak pencegahan, perintah lisan atau suara peringatan hingga kendali tangan kosong lunak. Padahal berdasarkan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan, polisi harus melalui tahap-tahap tertentu sebelum mengambil tahap penembakan gas air mata.

Keempat, tindak kekerasan yang dialami para suporter, tak hanya dilakukan anggota Polri. Tapi, pula dilakukan prajurit TNI dengan berbagai bentuk kekerasan. Seperti menyeret, memukul, dan menendang. Kelima, berdasarkan kesaksian para suporter, penembakan gas air mata tidak hanya ditujukan ke bagian lapangan, tetapi pula mengarah ke bagian Tribun sisi Selatan, Timur, dan Utara. Alhasil, hal tersebut menimbulkan kepanikan yang luar biasa bagi suporter yang berada di Tribun.

Keenam, saat hendak keluar dengan kondisi akses evakuasi yang sempit, terjadi penumpukan di sejumlah pintu yang terkunci. Alhasil, di dalam ruangan yang sangat terbatas tersebut, diperparah  dengan masifnya penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian. Dengan begitu berdampak fatal yang mengakibatkan para korban sulit bernafas hingga menimbulkan korban jiwa.

Tags:

Berita Terkait