Kampung Budaya Betawi Setu Babakan, Gelorakan Empat Pilar MPR
Pojok MPR-RI

Kampung Budaya Betawi Setu Babakan, Gelorakan Empat Pilar MPR

Kedekatan rakyat Indonesia dengan seni serta budayanya mempermudah Sosialisasi Empat Pilar untuk dipahami masyarakat Indonesia.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Kampung Wisata Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta, ramai disambangi masyarakat. Sebagian besarnya adalah kaum ibu yang tergabung dalam berbagai majelis taklim di beberapa wilayah di seputar Jakarta, Selasa (4/12).

 

Berpusat di Gedung RMB kawasan kampung budaya Betawi, masyarakat disuguhkan berbagai pagelaran seni budaya Betawi. Antara lain Gambang Kromong, tari Betawi, Lenong Betawi, dan bebagai kuliner khas budaya Betawi seperti es selendang mayang, kerak telor, laksa Betawi dan lainnya.

 

Hadir dalam pagelaran seni dan budaya tersebut anggota MPR RI Fraksi Partai Demokrat Melani Leimena Suharli, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Biro Humas Setjen MPR RI Muhammad Jaya serta para tokoh Betawi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Siti Fauziah mengungkapkan bahwa pagelaran seni budaya Betawi digelar dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode Pageleran Seni Budaya (PSB).

 

"Metode seni budaya ini digunakan sebab bangsa Indonesia sangat kaya akan ragam seni dan budaya.  Tiap daerah memiliki seni budayanya sendiri yang sangat unik, cantik dan masyarakat sangat dekat serta lekat dengan seni dan budayanya.  Kedekatan rakyat Indonesia dengan seni serta budayanya mempermudah Sosialisasi Empat Pilar untuk dipahami masyarakat Indonesia," katanya.

 

Dalam kesempatan yang sama Melani Leimena Suharli menambahkan bahwa seni dan budaya Indonesia adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari diri rakyat Indonesia.

 

"Seni dan budaya mesti dijaga dan dilestarikan agar tidak punah caranya dengan selalu menghidupkan kesenian dan budaya serta dilakukan kaderisasi seni dan budaya kepada anak-anak sejak usia dini. Saya apresiasi ya tadi para penari, pemain gambang kromong juga pemain lenong semuanya anak-anak muda," katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait