Program Studi (Prodi) Hukum President University terhitung mulai berdiri pada tahun 2009 dan mulai menerima mahasiswa angkatan pertama di tahun 2010. Saat ini terdapat lebih dari 160 mahasiswa yang mendaftar untuk berkuliah per Agustus 2023. Tercatat ada 400 mahasiswa aktif di tahun ini lintas angkatan pada kelas pagi maupun malam.
“Kalau dulu kita cuma punya 2 konsentrasi. Itu corporate law dan international law, tapi sejak 2020 kita punya 3 konsentrasi. Corporate Law, International Law, dan General Law,” ungkap Kepala Program Studi S-1 Hukum President University Bayu Imantoro saat dihubungi Hukumonline, Senin (7/8/2023).
Baca Juga:
- Potret Dunia Kemahasiswaan di Fakultas Hukum Universitas Jambi
- FH Universitas Muhammadiyah Surakarta Tetapkan 4 Profil Lulusan
- Sejarah Berdirinya Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akan tetapi konsentrasi General Law berubah menjadi Litigation Law melalui kurikulum terbaru Prodi Hukum. “Intinya kalau mencermati perkembangan sejak 2020, memang paling banyak peminatnya di Corporate Law. Kemudian diikuti Litigation Law dan International Law,” kata dia.
Menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar perkuliahan, kampus ini menyajikan dosen dengan latar belakang lulusan perguruan tinggi ternama dari dalam maupun luar negeri. Ditambah dengan adanya mahasiswa asing berbagai negara, membuat Prodi Hukum President University memiliki suasana dan lingkungan internasional.
“Sebelum ada MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) sebenarnya kita sudah akomodatif terhadap merdeka belajar. Karena di President University, kita tidak pernah batasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di dalam maupun di luar prodi. Kita sudah dorong mahasiswa di tahun kedua untuk mereka dikenalkan mata kuliah pilihan. Itu boleh diambil, ada option-nya.”
Pada tahun 2023 ini, Prodi Hukum President University mencoba untuk bersikap akomodatif terhadap MBKM dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Kita punya beberapa streams, ini sudah dikenalkan dari tahun 2020. Cuma SKS-nya sekarang diperbesar agar akomodatif dengan program Mas Menteri,” terangnya.