Padahal selain pelanggan korporat, banyak juga pelanggan perorangan. Lalu, bagaimana nasib pelanggan internet dalam kategori perorangan, apakah akan tersisihkan dengan adanya kenaikan tarif telepon?
Pelanggan perorangan bisa mencari alternatif dengan menggunakan Telkomnet instan. Namun pada akhirnya, memang pasar yang akan menilai mana yang lebih murah. Repotnya, jika alternatif yang ada justru mengarah pada satu perusahaan saja.
Posisi dominan di sektor telekomunikasi memang tidak bisa dipungkiri. Meski UU No. 36 Tahun 1999 telah memberikan kesempatan bagi pengusaha lainnya untuk menjalankan usahanya, pada prakteknya tetap saja hanya Telkom yang bisa bebas untuk melakukan semua bisnis di sektor telekomunikasi. Termasuk, penyelenggara jasa internet.
Heru Nugroho, Direktur APJII (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia) mengatakan bahwa rencana kenaikan tarif telepon pada tahun ini tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada pengguna internet.
Hal ini dikarenakan, jumlah pelanggan internet kategori individu atau perorangan lebih rendah jika dibandingkan dengan pelanggan korporasi. Namun, para pelanggan individu hingga kini belum mempermasalahkan kenaikan tarif tersebut.
Saat ini, pengusaha agak kesulitan mencari pelanggan individual. Selain itu, Internet Service Provider (ISP) di Indonesia tidak terlalu mengejar pelanggan individual. "Kondisi saat ini adalah pengusaha jasa internet sudah sangat sulit untuk membuka pasar," kata Heru.
Membebani masyarakat
Meskipun kenaikan tarif telepon ini tidak akan berdampak langsung pada pelanggan ISP, tentu saja hal ini akan membebani masyarakat. Terutama, bagi mereka yang menggunakan internet di warung internet (warnet). Dampaknya mungkin tidak akan terlalu terasa bagi pengguna atau pelanggan individual.