Ketua STHI Jentera Sebut 3 Tren Tantangan Dunia Pendidikan Hukum
Terbaru

Ketua STHI Jentera Sebut 3 Tren Tantangan Dunia Pendidikan Hukum

Gejala-gejalanya mendunia yang juga terjadi di Indonesia. STHI Jentera optimis ikut ambil bagian menjadi solusi.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Ketua STHI Jentera, Arief T Surowidjojo, dalam acara wisuda keempat dan pengukuhan mahasiswa baru angkatan ke-8 di Ballroom Gedung AD Premier, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Foto: RES
Ketua STHI Jentera, Arief T Surowidjojo, dalam acara wisuda keempat dan pengukuhan mahasiswa baru angkatan ke-8 di Ballroom Gedung AD Premier, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Foto: RES

Ketua Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera, Arief Tarunakarya Surowidjojo menyebut ada tiga tren tantangan dunia pendidikan hukum. Arief mengungkapnya dalam acara wisuda keempat sekaligus pengukuhan mahasiswa baru angkatan kedelapan STHI Jentera di Ballroom Gedung AD Premier, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

“Tantangan yang dihadapi dunia pendidikan hukum di Indonesia dan di mana pun di dunia jauh dari ringan,” kata Arief dalam sambutan pembuka wisuda. Ia mengatakan dunia pendidikan hukum di seluruh dunia menghadapi tantangan yang serupa.

Pertama, terjadi disrupsi jauh lebih cepat akibat perubahan sosial yang juga berubah cepat di dunia. Arief mengingatkan ilmu hukum adalah ilmu dasar sekaligus ilmu terapan yang terkait dengan dinamika aspek kehidupan. Arief meyakini mulai dari kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintahan, hingga kenegaraan tidak bisa lepas dari ilmu hukum. Ia menyimpulkan situasi terkini yang masih diwarnai kelanjutan pandemi, resesi, bahkan perang Rusia-Ukraina membuat segala aspek kehidupan di dunia cepat berubah.

“Semua bidang kehidupan itu terdisrupsi. Tidak bisa dihindari bahwa pendidikan hukum harus tanggap dan tetap relevan dengan semua perubahan,” kata Arief menegaskan.

Ia mencontohkan STHI Jentera yang melakukan sejumlah perubahan besar termasuk infrastruktur pendidikan, metode, dan proses pendidikan. Penggunaan teknologi maju dan penyesuaian kegiatan belajar mengajar di STHI Jentera berupaya merespon dengan tepat perubahan yang terjadi.

Baca Juga:

Kedua, tersedia banyak pilihan yang harus dipertimbangkan efektivitasnya. “Bagaimana menggunakan metode yang paling tepat untuk sistem pengajaran dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang lebih tepat sasaran dan efektif?” kata Arief. Kampus hukum harus memilih antara berfokus memenuhi ekspektasi pragmatis pasar kerja atau tetap mengupayakan pembentukan etika yang kokoh yuris lulusannya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait