Ketiga, expert. Menurut Bobby, faktor ini menentukan bagaimana suatu kantor hukum bisa maju, berkembang dan bertumbuh. Berdasarkan survei, rata-rata kantor hukum yang bisa sukses hanya berkosentrasi pada satu atau dua bisnis saja.
Keempat, strategi marketing atau reputasi. Bobby mengatakan hal ini tergantung pada visi apa yang ingin dibangun oleh kantor hukum tersebut.
Kelima, relasi dengan klien. Bobby menjelaskan hidup matinya kantor hukum tergantung dari klien. Kantor hukum tanpa ada klien tidak ada apa-apanya. Bisa dibilang, engine dari sebuah kantor hukum adalah profit yang didapat dari trust of the clien atau dari jumlah engagement dengan klien.
“Salah satu cara mendapatkan klien adalah dengan menjaga servis seperti komunikasi dengan klien, menyampaikan informasi dengan klien sebelum mereka mempunyai masalah, servis profesional kita dengan klien,” ujar Bobby.
Keenam, law firm management. Bobby menjelaskan semakin besar law firm maka manajemen yang dibutuhkan semakin kompleks. Itulah mengapa seorang advokat tidak boleh berhenti belajar. Tidak hanya ilmu hukum, ketika seseorang menjabat founder atau partner maka sisi lain yang perlu dipelajari adalah manajemen.
“Tentu akan berbeda jika kita memiliki lima karyawan dengan lima puluh karyawan. Kira-kira seperti itu,” kata Bobby.