Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah Indonesia akan memberikan layanan terbaik untuk mendukung masuknya investasi, termasuk investasi hijau.
Dalam Forum Investasi B20 yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Jumat, Bahlil meminta investor tidak ragu menanamkan modal di Indonesia karena pemerintah akan terus konsisten untuk memberikan kemudahan pengurusan izin berusaha melalui UU Cipta Kerja (Ciptaker).
"Industri kita saat ini berfokus pada industri hilirisasi. Hal ini berbanding lurus dengan investasi hijau yang berkelanjutan. Pemerintah juga akan memberikan fasilitas terbaik asal sesuai dengan peraturan berlaku," katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (14/11).
Bahlil menjelaskan tujuan investasi di tahun 2022 ini adalah pemerataan investasi di Indonesia. Maka dari itu, pemerintah tidak hanya fokus terhadap investasi di pulau Jawa. Terbukti, saat ini realisasi investasi luar Jawa sejumlah Rp166,3 triliun (54 persen), sedangkan Jawa sendiri sejumlah Rp141,5 triliun (46 persen).
Baca Juga:
- Butuh Regulasi dan Kepastian Hukum untuk Tarik Investasi Infrastruktur Digital
- Literasi Jasa Keuangan dan Langkah-langkah Lawan Investasi “Bodong”
Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dalam penanggulangan pandemi COVID-19 yang sudah berjalan selama dua tahun ini, Indonesia mengalami banyak kebangkitan dalam ekonomi digital.
Luhut meyakini ekonomi kreatif yang berbasis digital saat ini tidak bisa diragukan kekuatannya, sehingga pengusaha-pengusaha di Indonesia harus terbuka terhadap perkembangan teknologi yang berbasis pada ekonomi hijau.