Langkah Pencegahan Fraud Melalui Sistem Whistleblowing
Terbaru

Langkah Pencegahan Fraud Melalui Sistem Whistleblowing

Sistem whistleblowing merupakan salah satu langkah dari perangkat dan pendekatan anti fraud atau kecurangan.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Langkah Pencegahan Fraud Melalui Sistem Whistleblowing
Hukumonline

Sistem whistleblowing merupakan sebuah sistem pelaporan pelanggaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya fraud serta sebagai pengendalian internal. Adanya sistem whistleblowing, perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada siapapun untuk melaporkan bentuk kecurangan yang terjadi dalam perusahaan.

Fraud merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu, seperti memanipulasi atau memberikan laporan palsu yang dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok yang merugikan pihak lain.

Fraud dinilai juga sebagai bahaya laten yang mengancam keberlangsungan perusahaan atau instansi pemerintahan, karen di setiap tahunnya terdapat peningkatan perusahaan dan instansi pemerintahan yang menjadi korban fraud ini.

Baca Juga:

Hal ini mengindikasikan, diperlukan kepedulian dan kewaspadaan semua pihak mengenai kecurangan, penyalahgunaan aset, manipulasi laporan keuangan, dan penyuapan yang merupakan bukti terjadinya fraud yang dilakukan individu maupun kelompok.

Sistem whistleblowing merupakan salah satu langkah dari perangkat dan pendekatan anti fraud. Selain sistem whistleblowing ada juga langkah lain yaitu kebijakan anti fraud dan pelatihan anti fraud bagi pegawai dan manajerial.

Terdapat beberapa manfaat dari pengembangan sistem whistleblowing bagi perusahaan atau instansi pemerintah, yaitu:

  1. Tersedianya mekanisme deteksi dini atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran
  2. Mengurangi risiko yang dihadapi organisasi, akibat dari pelanggaran baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi
  3. Mengurangi biaya dalam menangani akibat dari terjadinya pelanggaran
  4. Memberikan masukan kepada organisasi untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan
  5. Meningkatnya reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan, regulator, dan masyarakat umum.

Sistem whistleblowing dapat berjalan efektif selama perusahaan atau instansi pemerintahan mempublikasikan kebijakan sistem whistleblowing ini. Kebijakan ini tidak hanya disampaikan kepada internal, melainkan juga kepada pihak eksternal seperti vendor dan mitra bisnis.

Sebagaimana tujuan dari dikembangkannya sistem whistleblowing, dalam pelaksanaan pencegahan, deteksi, dan penyelesaian terhadap fraud ini harus dibarengi dengan penguatan peran pengawasan internal dan sistem pengendalian internal dalam pencegahan fraud, mekanisme pengaduan masyarakat atau sistem whistleblowing dan tindak lanjutnya, hingga sistem IT sebagai pendukung.

Kemudian melakukan tindakan pemeriksaan kepatuhan, melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap performa pekerja, melakukan monitoring dan evaluasi sesuai dengan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga, dan memastikan tersedianya proses bisnis yang terstandar.

Tags:

Berita Terkait