Lemahnya Penghayatan Agama, Jadi Tantangan Kebangsaan
Pojok MPR-RI

Lemahnya Penghayatan Agama, Jadi Tantangan Kebangsaan

Sebab dapat melahirkan pemahaman radikal yang memvonis kelompok lain salah.

RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Kalimantan Timur, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menjadi pembicara kunci pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di aula SMK Negeri 1 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Selasa (9/10).

 

Di hadapan ratusan peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR dari kalangan pelajar, mahasiswa, kepala desa, dan masyarakat umum, Mahyudin mengupas tentang beberapa hal penting seputar tantangan kebangsaan yang dihadapi bangsa baik dari internal dan eksternal sesuai TAP MPR No. VI Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

 

Diutarakan Mahyudin, tantangan kebangsaan dari Internal yang mengkhawatirkan adalah lemahnya penghayatan agama dan munculnya pemahaman agama yang keliru dan sempit.  Hal tersebut akan melahirkan pemahaman radikal yang memvonis selain kelompoknya adalah salah dan wajib diperangi.

 

"Pemahaman sempit ini pada akhirnya menimbulkan aksi terorisme yang bukan hanya merugikan diri sendiri, juga merugikan bangsa dengan munculnya korban jiwa ketakutan serta rasa tidak aman," katanya.

 

Menurut Mahyudin, hal tersebut terutama muncul pasca reformasi bergulir. Seolah,  Pancasila seperti ditinggalkan, bahkan kurikulum sekolah menghilangkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila sehingga banyak rakyat terutama generasi muda tidak lagi direfresh tentang moral Pancasila.

 

"Berkurangnya pemahaman Pancasila ditambah era keterbukaan, masuklah berbagai pemahaman agama yang sempit dan merasuk ke dalam diri sebagian masyarakat Indonesia yang kebetulan belajar agamanya hanya dari internet bukan dari guru, ulama dan kyai secara langsung sehingga banyak salah memahami," ujarnya.

 

Dari eksternal, tantangan kebangsaan yang wajib diwaspadai adalah pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam yang masuk melalui kemajuan teknologi informasi seperti media sosial, internet, game online yang luar biasa tidak terbendung.

Tags:

Berita Terkait