Konferensi Nasional Hukum Acara Perdata ke-5 yang diselenggarakan Asosiasi Dosen Hukum Acara Perdata (ADHAPER) 10-12 Agustus 2018 di Jember, Jawa Timur yang diselenggarakan kali ini bertema “Kritisi Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Perdata Demi Tercapainya Unifikasi Hukum Acara Perdata”. Para dosen dan Guru Besar peserta konferensi mendiskusikan RUU Hukum Acara Perdata yang sudah 30 tahun lamanya disusun sejak 1987.
(Baca juga: Mahkamah Agung Dukung RUU Hukum Acara Perdata Segera Disahkan)
Ketua ADHAPER, Prof.Efa Laela Fakhriah mengungkapkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengubah segera hukum acara perdata agar selaras dengan dunia bisnis dan teknologi yang berkembang. Guru Besar di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini berpendapat agar bentuknya berupa kodifikasi dalam satu undang-undang sehingga memberikan kepastian hukum.
Secara sederhana, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Prof.Tata WIjayanta mengatakan, “Ketika dibuat hukum acara yang meliputi semuanya, akan mudah mencari pedoman ketika berperkara”.
No. | Pengaturan | HIR | RBg |
1 | Tata Cara Pengajuan Gugatan | Pasal 118 HIR | Pasal 142 RBg |
2 | Gugatan Secara Lisan | Pasal 120 HIR | Pasal 144 RBg |
3 | Kuasa | Pasal 123 HIR | Pasal 147 RBg |
4 | Perlawanan (Verzet) Atas Putusan Verstek | Pasal 129 HIR | Pasal 153 RBg |
5 | Penyumpahan Saksi | Pasal 148 HIR | Pasal 176 RBg |
6 | Pembuktian Akta Otentik | Pasal 165 HIR | Pasal 285 RBg |
7 | Biaya Perkara | Pasal 182 HIR, Pasal 183 HIR | Pasal 193 RBg, Pasal 194 RBg |
8 | Menjalankan Putusan | Pasal 195 HIR | Pasal 206 RBg |
9 | Penyitaan | Pasal 197 (1) HIR | Pasal 208 RBg |
10 | Penjualan Barang Sitaan | Pasal 200 (1-3) HIR | Pasal 218 (2) RBg |
11 | Akta Hipotik dan Surat Hutang Otentik | Pasal 224 HIR | Pasal 258 RBg |
12 | Putusan Hukuman Melakukan Suatu Perbuatan | Pasal 225 HIR | Pasal 259 RBg |
13 | Berperkara Secara Prodeo | Pasal 238 (2-3) HIR | Pasal 274 (2-3) RBg |
Berdasarkan hasil penelitian Efa Laela Fakhriah dalam bukunya “Perbandingan HIR dan RBg Sebagai Hukum Acara Perdata Positif di Indonesia”, dualisme HIR dan RBg sebagai bagian dari politik hukum yang mengabdikan diri bagi kesejahteraan penjajah. Substansi pengaturannya memang relatif sama. Namun ada 13 perbedaan antara HIR dan RBg yang masih berlaku hingga sekarang.