‘Mengintip’ Kehidupan Mahasiswi Hukum Indonesia di AS
Rechtschool

‘Mengintip’ Kehidupan Mahasiswi Hukum Indonesia di AS

Meski sibuk dengan belajar setiap hari, beberapa mahasiswi masih menyempatkan diri untuk ‘bersosialisasi’ di akhir pekan.

ALI
Bacaan 2 Menit
Putri Kusuma Amanda (kiri) dan Herliana Omara (kanan). Foto: ALI
Putri Kusuma Amanda (kiri) dan Herliana Omara (kanan). Foto: ALI

“Nggak punya kehidupan,” seloroh Putri Kusuma Amanda kepada hukumonline ketika ditanya bagaimana kehidupan sehari-harinya sebagai mahasiswi hukum asal Indonesia di Amerika Serikat (AS), 21 April 2013 lalu.

Ya, Putri adalah mahasiswi magister hukum di University of Washington, Seattle.

Putri, dan beberapa mahasiswi Indonesia yang lainnya, menuturkan suka duka dan tantangan kehidupan sehari-harinya ketika belajar hukum di Negeri Paman Sam itu.

Ia memulai hari-harinya sejak pagi hari. “Karena sudah punya keluarga, bangun bagi biasanya masak dulu sekitar satu jam,” ujar wanita yang ‘memboyong’ suami dan anaknya ini.

Setelah itu, ia pun siap-siap berangkat dan tiba di kampus pukul 9 pagi. Bila ada kuliah, biasanya dia langsung masuk kelas untuk memulai kuliah. Namun, bila tak ada kuliah di pagi hari, ia pun segera menuju lantai bawah gedung Law School University of Washington.

“Kalau nggak ada (kuliah di pagi hari,-red), biasanya mendekam di perpustakaan untuk mengerjakan tugas,” tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.

Meski begitu, Putri mengaku masih menyempatkan diri untuk ‘berjalan-jalan’ di akhir pekan. “Ketika break (liburan setelah quarter selesai,-red), juga masih sempat. Cuma pas kemarin Spring break (liburan musim semi), benar-benar nggak ada kepikiran untuk liburan,” ungkapnya.

Rivana Mezaya yang sedang menempuh program magister hukum di New York University juga senada. Kehidupan sehari-harinya diisi dengan belajar, belajar dan bergelut dengan tugas.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait