‘Mengintip’ Kehidupan Mahasiswi Hukum Indonesia di AS
Rechtschool

‘Mengintip’ Kehidupan Mahasiswi Hukum Indonesia di AS

Meski sibuk dengan belajar setiap hari, beberapa mahasiswi masih menyempatkan diri untuk ‘bersosialisasi’ di akhir pekan.

ALI
Bacaan 2 Menit

Herliana mengakui kelemahannya itu. Ia menuturkan sejak sekolah dasar, ia tak pernah diajari bagaimana caranya belajar membaca secara efektif. Di Indonesia, ketika SD, biasanya siswa disuruh membaca dan menghafal buku yang dibacanya.

“Di sini tidak. Reading speed-nya harus sangat cepat. Saya sampai sekarang nggak bisa, terus terang,” tambahnya.

Meski begitu, Herliana mengaku tetap berjuang menutupi kelemahannya itu. “Di sini harus mandiri. Kita sudah dikasih buku wajib dan buku anjuran. Itu harus benar-benar dibaca. Sekalinya kita masuk ke kelas, nggak siap, ditanya tidak tahu, itu malunya benar-benar nggak habis-habis,” ungkapnya. 

Selain itu, Herliana juga harus mempersiapkan diri untuk memahami seluruh hukum yang berlaku di Indonesia. “Kadang para profesor di kelas menganggap karena saya dari Indonesia, jadi dianggap saya paling tahu tentang semua hukum di Indonesia. Jadi, kalau ada pertanyaan tentang hukum Indonesia, saya yang pasti ditunjuk,” tuturnya.

“(kisah) Senangnya, pengalaman bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara. Memang kualitas pendidikan di sini kan bagus,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait