Minim Narapidana, Sejumlah Penjara di Belanda Ditutup Hingga Beralih Fungsi
Terbaru

Minim Narapidana, Sejumlah Penjara di Belanda Ditutup Hingga Beralih Fungsi

Dari tahun 2005 sampai dengan 2022 tercatat jumlah orang yang dipenjarakan di Belanda turun dari 50.650 menjadi 30.380 orang. Merosotnya angka kejahatan mengakibatkan banyak penjara yang tutup hingga disulap menjadi sekolah, pusat pengungsi, bahkan kantor.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Penjara De Koepel di Haarlem, Belanda sebelum diubah. Foto: Positive News
Penjara De Koepel di Haarlem, Belanda sebelum diubah. Foto: Positive News

Ketika banyak negara termasuk Indonesia berhadapan dengan situasi penjara yang overload, penjara di Belanda justru kekurangan narapidana hingga banyak penjara akhirnya ditutup. Melansir OurNews pada Kamis (27/1/2024) lalu, setidaknya terdapat 19 penjara yang tutup dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan lebih banyak lagi yang bernasib sama.

Pemerintah Belanda mengungkapkan ada rencana untuk menutup 5 penjara lagi dan diperkirakan bakal berimbas terhadap hilangnya 1.900 pekerjaan. Dari sejumlah media lokal, penurunan yang terjadi diduga tak terlepas dari putusan hakim yang menjatuhkan hukuman lebih pendek dan penurunan angka kejahatan berat secara signifikan di Negeri Kincir Angin itu.

Kehadiran electronic monitoring dengan alat pelacak juga memungkinkan sejumlah terpidana menjalani hukumannya dengan tetap menjadi bagian komunitas. Pemerintah pun dilaporkan telah memprioritaskan program diversi, reintegrasi, dan rehabilitasi dengan menekankan pengembangan keterampilan bagi terpidana.

Bahkan dalam artikel The Guardian, dari tahun 2005 sampai dengan 2022 tercatat jumlah orang yang dipenjarakan di Belanda turun dari 50.650 menjadi 30.380 orang. Angka penurunan narapidana yang signifikan ini disebut erat kaitannya dengan bagaimana aparat penegak hukum Belanda menemukan metode alternatif yang efektif untuk mengurangi tindak pidana berulang (residivis) dibandingkan dengan hukuman pendek.

Sebut saja metode seperti curfews dan taakstraf. Untuk taakstraf sendiri disebut mengharuskan terpidana melaksanakan pekerjaan tertentu di waktu luangnya. Kedua metode ini kerap digunakan dan mungkin dibarengi hukuman percobaan sebagai bentuk “dorongan”. Dengan metode ini, terpidana memiliki peluang lebih besar untuk tetap melakukan aktivitasnya seperti bekerja atau belajar, dan negara tidak perlu membayar untuk memberi makan dan menampung mereka.

Dalam laporan Positive News di tahun 2021, dikabarkan banyak penjara di Belanda yang bahkan diubah (alih fungsi) menjadi bangunan yang bermanfaat secara sosial, seperti sekolah dan pusat pengungsi. Sebagai contoh British School of Amsterdam yang menampung banyak permintaan pendidikan internasional hingga pada 2021 mereka menata ulang tempat yang sebelumnya merupakan penjara menjadi teater sekolah.

Bergeser ke provinsi Drenthe, ada Museum Penjara Nasional Veenhuizen yang berlokasi di bekas koloni penjara sejak tahun 2005. Namun, saat ini telah dihadirkan menjadi Museum sebagai bentuk upaya pemerintah dalam membuka diskusi terkait kejahatan dan hukuman serta ragam sejarah mengerikan di baliknya. 

Tags:

Berita Terkait