Pemerintah Diminta Riset dan Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut
Terbaru

Pemerintah Diminta Riset dan Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut

Agar tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit

Sementara Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan belakangan pasca WHO menyatakan KLB pada kasus hepatitis akut. Kasus hepatitis akut menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia, serta belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022 lalu.

“Kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis,” sebagaimana dikutip dari laman Kemenkes.

Menurutnya, kewaspadaan meningkat pasca tiga pasien anak yang dirawat di  Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo ditengarai mengidap hepatitis yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam rentang waktu dua pekan terakhir. Ketiga pasien merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Barat.

Dia berpendapat Kemenkes telah menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis akut tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta sedang menyelidik epidemiologi lebih lanjut. Nadia mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan tenang selama masa investigasi yang sedang berlangsung

“Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” pintanya.

Nadia mewanti-wanti bila terdapat anak-anak yang memiliki gejala-gejala tertentu. Seperti gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua. Kemudian kejang, penurunan kesadaran agar segera diperiksakan ke Fasyankes terdekat.

Sebagaimana diketahui, WHO kali pertama menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya adanya 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari-Maret 2022 di Skotlandia Tengah. Sejak resmi dinyatakan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan lebih dari 12 negara.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus dil luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus. Sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Tags:

Berita Terkait