Pemidanaan Berlebih bagi Penolak Vaksinasi
Kolom

Pemidanaan Berlebih bagi Penolak Vaksinasi

​​​​​​​Berbagai langkah kreatif lain dapat dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum mengancam warga dengan hukuman pidana.

Bacaan 4 Menit

Rendahnya efikasi vaksin Sinovac dibandingkan dengan vaksin produsen lain tentu mempengaruhi preferensi seseorang. Sebagai perbandingan, vaksin Pfizer dan Moderna sama-sama memiliki efikasi jauh lebih tinggi, sebesar 95%. Dengan informasi ini maka sangat rasional apabila seseorang menolak vaksin Sinovac, atau mungkin membayar lebih jika mampu, untuk memperoleh vaksin dengan efikasi lebih tinggi.

Mengurangi Manfaat Sosial

Pembatasan terhadap kebebasan individu ini dibenarkan apabila suatu perbuatan dapat merugikan orang lain (harm principle). J.S. Mill (1859) sebagai salah satu penggagas utilitarianisme meyakini bahwa pelarangan dilakukan apabila dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.

Penolakan atas vaksinasi tentu berpotensi membahayakan orang lain dan masyarakat. Seseorang yang tidak divaksin memiliki risiko tinggi tertular dan menularkan Covid-19. Semakin sedikitnya orang yang divaksin memperlambat proses kembalinya kehidupan seperti sebelum pandemik.

Akan tetapi, perhitungan manfaat sosial tidak cukup hanya mempertimbangkan dampak pada kondisi ideal: apabila semua orang bersedia menjalani vaksinasi. Dalam dunia yang tidak ideal dan serba tidak pasti, kita akan menemukan beberapa pihak yang menolak untuk divaksin. Menurut Hendry, mereka yang menolak pantas untuk disidik oleh polisi, disidangkan di pengadilan, hingga dikurung di penjara.

Biaya untuk bekerjanya aparat penegak hukum tersebut menjadi biaya sosial yang ditanggung rakyat. Biaya ini perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam kalkulasi memaksimalkan manfaat (maximizing utility). Penghitungan biaya juga perlu mempertimbangkan biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya ini berupa hilangnya kesempatan mengalokasikan anggaran penegakan hukum untuk meningkatkan sumber daya yang dibutuhkan bagi pelayanan kesehatan.

Selain itu, pemenjaraan penolak vaksin membuat kondisi penjara semakin memburuk. Pelayanan kesehatan yang buruk dan sesaknya penjara (overcrowding) dapat menjadikan penjara “katastrofe kemanusiaan” dalam pandemi ini (Sulhin, 2020). Kondisi penjara yang buruk tentu menghambat upaya reintegrasi narapidana ke masyarakat. Alhasil, manfaat pemasyarakatan di dalam penjara yang rakyat biayai menjadi tidak maksimal.

Kreativitas Kebijakan Publik

Sanksi pidana berupa penjara dan denda hanya salah satu bentuk disinsentif untuk mempengaruhi perilaku manusia. Bentuk lain yang dapat diberikan pemerintah untuk berupa insentif. Insentif berupa vaksin gratis, kemudahan akses memperoleh vaksin, hingga vaksin yang berkualitas dapat juga menggerakkan individu untuk melaksanakan vaksinasi.

Tags:

Berita Terkait