PERADI FC Tinggalkan Kenangan Indah di Mundiadvocat 2022
Terbaru

PERADI FC Tinggalkan Kenangan Indah di Mundiadvocat 2022

Menang 7-2 atas Mexico.

Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit

Hal itu terbukti dari terciptanya gol ketiga dari Yudha Prasetya. Proses terjadinya gol ini hampir sama dengan yang dilakukan Madden yaitu berhadapan satu lawan satu dengan kiper dan bola mengalir ke gawang lawan, skor pun berubah menjadi 4-2.

Unggul dua gol, kepercayaan diri para pemain semakin tinggi, Deppy pemain tengah PERADI FC melakukan tendangan dari luar kotak penalti dan bola menerjang deras ke pojok kanan gawang lawan dan mengubah skor menjadi 5-2.

PERADI FC sudah sepenuhnya menguasai pertandingan. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menambah keunggulan. Aldi yang kerap merepotkan pertahanan lawan mencatatkan namanya di papan skor dan menambah keunggulan menjadi 6-1.

Hanif yang baru masuk di 10 menit akhir babak kedua juga tak mau kalah dengan rekan-rekannya. Ia berhasil menanduk bola hasil tendangan sudut dan menutup pertandingan menjadi 7-2. Sebagai catatan, 7 gol PERADI FC dicetak hanya dalam kurun waktu 18 menit. Pada babak kedua menit ke-22, tim PERADI FC masih tertinggal dua gol, sementara pertandingan sendiri berlangsung selama 2x40 menit.

Akhir Keikutsertaan?

James Purba, manajer sekaligus Ketua Tim Rombongan PERADI FC sangat bangga pada hasil yang dicapai. Menurutnya para advokat Indonesia membuktikan jika sebenarnya mereka bisa berbuat banyak pada ajang olahraga, khususnya sepakbola.

Dan hasil ini menurut James, seakan menjadi kenangan manis yang ditinggalkan PERADI FC pada ajang Piala Dunia para advokat ini. Sebab besar kemungkinan timnya tidak akan ikut lagi turnamen dua tahunan ini yang pada 2024 nanti akan diselenggarakan di Perancis.

"Kalau saya cukup sampai sini (Mundiadvocat 2022 di Maroko) saja," kata James kepada Hukumonline.

Menurut James, ada dua alasan utama turnamen Mundiadvocat ini adalah yang terakhir kali. Pertama ia menganggap panitia Mundiadvocat tidak profesional dalam menyelenggarakan turnamen yang cenderung merugikan PERADI FC, padahal turnamen ini sifatnya internasional karena diikuti oleh banyak negara dari berbagai belahan dunia.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait