Perang Satu Orang
Tajuk

Perang Satu Orang

Menghentikan perang adalah cara paling bermartabat. Menghentikan penderitaan bangsa manapun dari dampak perang adalah cara paling manusiawi.

Oleh:
RED
Bacaan 7 Menit

Hubungan internasional antar bangsa, juga sangat dipengaruhi oleh saling ketergantungan akan kebutuhan komoditas, rantai pasok, ekonomi, dan hubungan tradisional yang sudah terbangun untuk waktu yang lama. Secara ekonomi, politik, sosial dan budaya kita dekat dengan Timur semasa Orde Lama. Semasa Orde Baru, kita sangat dekat dengan Barat. Politik luar negeri bebas aktif kita sangat luwes untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Kemandirian politik yang kita mau tegakkan, tidak selalu sejalan dengan keinginan untuk menjadi mandiri, baik dari sisi ekonomi dan pertahanan, sehingga Barat dan Timur selalu berlomba untuk dekat, dan tidak memusuhi Indonesia.

Pada akhirnya, yang tersisa dari kenapa perang tidak seharusnya terjadi hanya masalah kemanusiaan, karena ukuran-ukuran lain tidak berlaku, bahkan ukuran keadilan. Ketika kita bertanya tentang apakah ada keadilan dalam perang Putin, pasti dia punya jawabannya. Juga ketika Barat menyerbu negara-negara yang berada ribuan kilometer dari tempat mereka memutuskan perang. Tetapi tidak ada yang bisa menjawab ketika ditanyakan apakah ada keadilan buat atau dari sisi kepentingan prajurit, korban, pengungsi, keluarga yang terpisah, dan rakyat Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, dan semua negara yang terdampak akibat perang.

Ketika hampir seluruh dunia melalui deklarasi PBB yang ompong, jalur diplomatik, dan media mengutuk Putin, hampir tidak ada yang mengutuk Barat yang memberi senjata, kebutuhan perang, dan logistik untuk tentara Ukraina, yang artinya memberi amunisi untuk meneruskan perang. Tidak juga ketika mereka melakukan embargo ekonomi, budaya, dan bahkan kegiatan olahraga yang tidak hanya membuat sengsara rakyat negara yang diembargo, tetapi juga rakyatnya sendiri dan rakyat di seluruh dunia karena barang dan jasa menjadi langka, mahal dan tidak terjangkau, interaksi sosial antar bangsa terhenti, dan permusuhan dilanjutkan di tingkat hubungan ekonomi, sosial dan budaya.

Kehidupan politik, kenegaraan dan hubungan internasional sudah semakin tidak sehat dengan standar ganda yang digunakan oleh para penguasa. Kekacauan, penderitaan dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh perang mungkin diputuskan oleh hanya satu orang penguasa, atau satu kelompok kecil di lingkaran terdekat penguasa. Tidak ada rakyat yang menghendaki perang, karena merekalah selalu yang menjadi penderitanya. Konstitusi, sistem politik, pemerintahan dan hukum setiap negara mempunyai dasar, cara dan proses untuk menyatakan negara dalam keadaan perang terhadap negara lain. Tetapi selalu hanya ada satu atau sekelompok kecil orang yang menentukan keputusan untuk perang.

Menghentikan perang adalah cara paling bermartabat. Menghentikan penderitaan bangsa manapun dari dampak perang adalah cara paling manusiawi. Menghentikan satu atau sekelompok kecil orang dari kehausan akan kekuasaan dan pertunjukan kekerasan, baik mereka ada di Kremlin, White House, Downing Street dan tempat-tempat lain serupa adalah langkah paling masuk akal. Dan hanya mereka sendiri yang bisa melakukannya. Sisa dunia hanya bisa berharap dan berbuat sekedarnya untuk melindungi dan mengurangi penderitaan rakyatnya sendiri.

ATS, Ramadhan 2022 yang penuh kekerasan.

Tags:

Berita Terkait