Situasi pandemi Covid-19 tak menyurutkan civitas akademika perguruan tinggi meningkatkan literasi hukum. Apalagi di tengah perkembangan digital yang memaksa segalanya menjadi lebih cepat. Dalam rangka itu, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) Surakarta menjalin kerja sama dengan Hukumonline melalui Program Hukumonline University Solution.
Dekan Fakultas Hukum UNS Surakarta, Prof I Gusti Ketut Ayu Rahmi Handayani mengatakan perkembangan teknologi pun mengharuskan pelayanan akademik ataupun kegiatan belajar mengajar bagi mahasiswa dilakukan secara digital. Termasuk pelayanan perpustakaan bagi mahasiswa.
Menurutnya, banyak perguruan tinggi yang sudah bekerja sama dengan Hukumonline untuk mendapatkan mengakses data peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, atau informasi hukum lainnya. “Kami berharap kerja sama ini bermanfaat dan dirahmati Allah Subhanahu Watta ‘Ala,” ujar Prof U Gusti Ketut Rahmi Handayani dalam sambutan acara penandatanganan kerja sama ini secara daring, Rabu (21/7/2021).
Dekan Fakultas Hukum UNS, Prof I Gusti Ketut Ayu Rahmi Handayani.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UNS, Burhanudin Harahap mengatakan kerja sama kedua belah pihak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh civitas akademika UNS. Harapannya, dapat meningkatkan predikat UNS sebagai perguruan tinggi menuju level internasional. Hukumonline, kata Burhanudin memberikan fasilitas bagi para dosen ataupun petugas perpustakaan dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat.
Sementara bagi mahasiswa, Burhanudin meminta para mahasiswa program studi S1, S2, dan S3 ataupun dosen yang melakukan penelitian dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan Hukumonline sesuai bidangnya masing-masing. Tak lupa, Burhanudin berharap Hukumonline tetap menyajikan informasi hukum berimbang.
Burhanudin menyarankan agar Hukumonline banyak menyajikan informasi seputar hukum Islam. Sebab, hukum Islam memiliki banyak kendala ketika berhadapan dengan hukum nasional dari aspek konsep ataupun pengguna hukum di peradilan. Saran lainnya, keberimbangan informasi yang disajikan terbebas dari berbagai kepentingan (konflik kepentingan, red). Sebab adanya kepentingan tertentu dalam penyajian informasi menjadikan sajian informasi yang disuguhkan menjadi kurang objektif.
“Karena itu, ketika Hukumonline dapat menyajikan informasi berimbang demi kepentingan akademik dan objektif, Insya Allah Hukumonline akan terus berkembang,” ujarnya. (Baca Juga: FH Universitas Brawijaya Kolaborasi lewat Hukumonline University Solution)