Pernyataan Pamungkas 3 Capres dalam Debat Perdana
Melek Pemilu 2024

Pernyataan Pamungkas 3 Capres dalam Debat Perdana

Di antaranya memfokuskan pada mengendalikan kekuasaan, tidak hanya permainan kata-kata, dan memberikan contoh teladan yang antikorupsi.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat capres 2024 perdana di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12) malam. Foto: RES
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat capres 2024 perdana di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12) malam. Foto: RES

Gelaran debat calon presiden untuk pemilihan umum 2024 mendatang telah usai digelar dengan antusiasme masyarakat yang luar biasa. Pada akhir debat ketiga calon presiden diperkenankan untuk memberikan pernyataan penutup atau closing statement usai berdebat selama 120 menit.

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengatakan untuk menjunjung tinggi etika dan sebagai pemimpin sudah seharusnya memberi contoh kepada masyarakat jika terjadi pelanggaran etika.

Ia mengatakan penting untuk menjunjung etika dan itu dapat dimulai dilakukan oleh pimpinan negara, karena ia dapat diuji apakah dia bisa melakukan kompromi atau tidak kepada etika.

Baca Juga:

“Saya ingin sampaikan bahwa etika dijunjung tinggi. Ketika terjadi pelanggaran hukum, jangan bersembunyi di balik keputusan hukum. Justru kita harus mengatakan bahwa tugas dari pimpinan tertinggi memberi contoh, bila ada pelanggaran etika,” ujar Anies.

Tidak lupa ia juga menyinggung Indonesia sebagai negara hukum yang saat ini hukumnya mudah dikendalikan oleh penguasa, sehingga Indonesia harus kembali lagi memperkuat hukum untuk dapat mengembalikan Indonesia tetap menjadi negara hukum yang tidak bisa dikendalikan oleh kekuasaan.

“Sekarang ini kita di persimpangan jalan, antara tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan oleh hukum atau kita menjadi negara kekuasaan di mana hukum diatur dan dikendalikan oleh penguasa. Dalam situasi itu, saya ingin sampaikan, ini adalah sebuah gerakan perubahan, kita ingin sama-sama mengembalikan tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait