Petuah James Purba ke Advokat Muda Agar Sukses dalam Berkarier
Utama

Petuah James Purba ke Advokat Muda Agar Sukses dalam Berkarier

Segala sesuatu perlu dipersiapkan dengan cermat, tak terkecuali dalam meniti karier sebagai advokat.

M. Agus Yozami/FNH
Bacaan 7 Menit
Managing Partner pada kantor hukum James Purba & Partners. Jamaslin James Purba. Foto: RES
Managing Partner pada kantor hukum James Purba & Partners. Jamaslin James Purba. Foto: RES

“Bila Anda ingin tahu masa lalu Anda – lihatlah kondisi Anda saat ini. Bila Anda ingin tahu masa depan Anda – lihatlah tindakan-tindakan Anda saat ini. Waktu terbaik untuk menanam sebuah pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik yang kedua adalah: mulailah hari ini”.

Itulah status WhatsApp yang dibuat Jamaslin James Purba beberapa hari menjelang keberangkatan tim sepakbola advokat ke pagelaran Nations Cup 2023 yang akan berlangsung di Saint Tropez, Perancis pada 6 hingga 11 Juni mendatang. Melalui status WhatsApp-nya tersebut, James mencoba mengingatkan kepada semua rekan advokat, terutama mereka yang akan berlaga di Perancis agar menyiapkan sesuatunya dengan matang.

Di kalangan profesi hukum terutama advokat, James Purba bukanlah nama yang asing di telinga. Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 10 Desember 1967, merupakan pendiri sekaligus Managing Partner pada kantor hukum James Purba & Partners yang menjalankan jasa hukum serta memiliki pengalaman di bidang corporate and commercial litigation maupun kepailitan.

Baca Juga:

Beberapa hari terkahir, James terlihat sibuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sepakbola. Menjelang keberangkatan ke Perancis, James Purba selalu mengingatkan rekan-rekannya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa ke Perancis. James sangat menyadari betul pentingnya persiapan yang matang untuk menempuh jarak yang jauh tersebut.    

“Kita hidup jangan bagaimana nanti, harus ada perencanaan,” kata James menceritakan makna WhatsApp Story-nya kepada Hukumonline pada Jumat (26/5), di kantornya.

Sekadar informasi, Nations Cup 2023 merupakan kejuaraan dunia sepakbola antara pengacara di seluruh dunia. Acara ini diselenggarakan Mundiavocat yang sebelumnya telah menggelar Piala Dunia Advokat sejak 1983 dengan peserta dari seluruh dunia. Advokat Indonesia merupakan langganan mengikuti turnamen ini.

Di ajang Nations Cup 2023, Indonesia mengirim tiga tim sepakbola advokat yakni Indonesian Lawyer Football Club (ILFC), AAI FC, dan RAP FC. Mereka akan bersaing dengan tim lebih dari 30 negara, di antaranya Korea Selatan, Senegal, Slovakia, Italia, Perancis, Ajerbaijan, Polandia, Belgia, Brazil, Argentina, Kosta Rika, Portugal, Japan, Bangladesh, China, Pantai Gading, Georgia, Israel, Mexico, Panama, dan lainnya. James sendiri ditunjuk sebagai pelatih sekaligus Manager ILFC.

Kiprah James di sepakbola advokat memang tidak diragukan lagi. Dia pernah ikut menandatangani Piagam Pendirian International Lawyer Football Federation (ILFF) dalam acara General Assembly Mundiavocat ke-19 di Cambrils Park Resort, Spain. Ketika itu PERADI FC ikut serta dalam asosiasi ILFF sebagai bentuk perwakilan dan representatif dari ILFF Indonesia. 

“Setiap perwakilan ILFF adalah duta sepakbola lawyers seluruh dunia (ambassadors of football lawyers around the world),” kata James.

Perlu Cermat

Menurut James, segala sesuatu perlu disiapkan dengan cermat bila ingin pergi ke suatu tempat, apalagi jaraknya jauh. Untuk itu, dia berharap rekan-rekannya di tim sepakbola dapat menyiapkan sedari dini apa saja yang akan dibawa ke Perancis mulai dari tiket, paspor, visa, persiapan penginapan, dan sebagainya. Perlu ada gambaran yang jelas bagaimana dan apa yang akan dilakukan di Perancis.  

Hukumonline.com

Jamaslin James Purba mengingatkan pentingnya perencanaan dalam meniti karier sebagai advokat. Foto: Istimewa

Status WhatsApp James sebenarnya bukan semata-mata ditujukan untuk teman-teman sepakbola-nya. James juga mengingatkan kepada rekan-rekan advokat muda soal pentingnya perencanaan dalam berkarier. Dia mengaku sering melihat advokat yang berkarier selama 10-20 tahun, tapi masih belum ada kemajuan dalam hidupnya.    

Itu sebabnya, kata James, semua orang termasuk advokat harus memiliki planning dari awal sejak lulus kuliah. Dia sangat menyayangkan banyak advokat yang setelah lulus kuliah dan sudah memiliki izin praktik, tapi tidak berkembang sama sekali. Seharusnya ada perencanaan yang jelas, lima atau sepuluh tahun ke depan mereka ingin menjadi apa.

“Makanya kalau anda mau lihat masa lalu anda, lihat masa sekarang. Kalau sekarang terpuruk berarti di masa lalu, anda tidak melakukan apa-apa,” kata James yang telah memiliki lisensi kepelatihan dari PSSI.   

Bicara soal dunia kuliah, James merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjahmada (UGM), Yogyakarta. James Purba berkesempatan menerima beasiswa dari Yayasan Toyota dan Yayasan Supersemar serta aktif dalam kegiatan pecinta alam (MAPAGAMA) dan organsisasi PERHAMI (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia) Cabang Yogyakarta. Dia lulus tahun 1992 dengan predikat kelulusan Cum Laude dan lulus Pasca Sarjana tahun 2013 juga dari Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta.

Pada awal tahun 1993, James bergabung sebagai junior associate pada kantor hukum Widjojo & Partners Law Firm (Jakarta), yang mengkhususkan pada bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan korporasi. Pada 1994, dia bergabung sebagai associate lawyer di Amroos & Partners Law Firm (Jakarta). Pada 1996, bergabung dengan Makarim & Taira S Law Firm (Jakarta), dan selanjutnya pada 1999, bergabung dengan Hotman Paris & Partners Law Firm (Jakarta). James mendirikan kantor hukum sendiri pada 2002 dengan nama James Purba & Partners (Jakarta).

Dalam kariernya, pada 2010-2013 James menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) AAI Jakarta Pusat, dan sejak tahun 2010, James menjadi Pengurus di Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI. Selain sebagai salah satu pengurus di DPN PERADI, James juga aktif dalam Panitia Ujian Profesi Advokat (PUPA) PERADI dan sejak tahun 2011 telah dipercaya oleh DPN PERADI sebagai salah satu korektor ujian Advokat PERADI.

Selain itu, James pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) untuk dua periode, yakni 2013-2019. James juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PERADI periode 2015-2020. Saat ini, dia menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat AKPI di bawah kepengurusan Imran Nating dan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Penasihat DPP AAI pimpinan Arman Hanis.

Di luar kesibukannya sebagai advokat dan kurator, James sering menjadi nara sumber di berbagai acara seminar, pelatihan, maupun kegiatan-kegiatan olahraga. Salah satu olahraga yang sangat digandrunginya adalah sepakbola. Contohnya, pembentukan PERADI FC. Dia mencoba memberikan wadah bagi para advokat untuk menyalurkan minatnya di bidang olahraga. Bahkan PERADI FC tercatat cukup banyak mengikuti pertandingan persahabatan baik domestik maupun internasional.

“Sejak SD, SMP, SMA saya memang senang dengan sepakbola, tapi setelah kuliah saya justru lebih sering ikut mahasiswa pecinta alam di UGM. Ketika balik lagi ke Jakarta tidak ada lagi komunitas itu dan saya kembali aktif main bola,” kenang James.

Bapak Sepakbola Advokat Indonesia

Di mata rekan sesama advokat, James Purba dinilai memiliki keistimewaan. Menurut Managing Partner Siregar Setiawan Manalu Partnership (SSMP), Nien Rafles Siregar, James Purba adalah lawyer berwawasan hukum yang luas dengan jam terbang tinggi dan taktis dalam memberikan solusi bagi permasalahan hukum klien.

Hukumonline.com

Managing Partner Siregar Setiawan Manalu Partnership (SSMP), Nien Rafles Siregar, menilai James Purba sebagai pribadi yang humble dan merangkul advokat muda untuk sukses. Foto: Istimewa

Selain aktif dalam berbagai organisasi dan mempunyai network yang luas, James juga aktif dalam kegiatan-kegiatan mengajar dan olahraga serta mendorong advokat-advokat muda untuk terus mau belajar dan “bergaul” dalam organisasi-organisasi profesi. 

“Pak James Purba adalah seorang yang humble mau bergaul, baik dengan advokat senior maupun advokat muda,” kata Nien Rafles yang pernah bekerja di James Purba & Partners selama hampir 8 tahun.

Sedangkan Kabid Olahraga DPP AAI Ozhak Emanuel Sihotang mengakui pengaruh James terhadap perkembangan olahraga di kalangan advokat. Bahkan dia berseloroh agar rekan-rekan advokat mampu membagi waktu antara pekerjaan dan olahraga. Hal ini penting agar ada keseimbangan antara pekerjaan dan hobi.

“Ketua ini sangat berpengaruh dengan mengatakan jangan hanya membuat kaya orang lain terus, tapi olahraga juga penting agar otak kita selalu fresh,” kata Ozhak sambil tertawa.

Sementara Partner SSMP, Bobby R Manalu, menyoroti keaktifan James di dunia sepakbola advokat. Menurutnya, James memang sudah fanatik sepakbola sejak lama. “Saya masih ingat dulu awal berkarier di Jakarta, masih jaman sms, kerapkali beliau kirim broadcast sms, bahkan tengah malam atau subuh pagi, sekadar menginformasikan hasil pertandingan sepak bola liga eropa juga piala champion. Dan itu rutin,” katanya. 

Hukumonline.com

Partner SSMP Bobby R Manalu berpendapat James Purba layak diberi gelar Bapak Sepakbola Advokat Indonesia. Foto: Istimewa

Jauh sebelum itu, kata Bobby, James juga sudah aktif mendirikan AAI FC. Jadi karier "persepakbolaan" James Purba bukan dadakan. “Untuk sepakbola di kalangan advokat, yang lain mungkin boleh klaim lebih dulu aktif bermain, tapi untuk konsistensi dan pengorbanan, saya tak yakin ada yang bisa menyaingi Bang James Purba,” ujarnya. 

Keaktifan dan keseriusan James dalam sepakbola advokat bisa dilihat dari berbagai kompetisi yang diadakan dengan sumberdayanya sendiri, mengirimkan tim sepakbola advokat ke berbagai pertandingan internasional, kejuaraan asia dan dunia. Hal itu menghabiskan sumber daya yang tidak sedikit, meskipun belum tentu meraih juara, James tetap melakoninya. 

“Bahkan lebih dahsyatnya lagi beliau juga mengikuti sertifikasi kepelatihan sepakbola. Saya yakin, tidak ada lawyer apalagi lawyer muda yang tidak mengenal sosok beliau, apalagi jika lawyer tersebut gemar sepakbola,” kata Bobby. 

Belum cukup sepakbola, Bobby juga melihat James banyak menginisiasi pertandingan badminton di kalangan lawyer. James juga menginisiasi kompetisi persahabatan antar advokat lintas negara. Sampai sekarang, advokat Indonesia dan advokat dari Malaysia dan Singapura, sekali setahun saling kunjungan olahraga persahabatan. Tidak hanya cabang olahraga. 

“Semoga beliau dipanjangkan umurnya, disehatkan badannya, dimudahkan urusannya selalu.  Kalau mau dikatakan beliau Bapak sepakbola advokat Indonesia, saya rasa, dengan pengorbanan waktu, tenaga, sumber daya, perhatian dan kehadiran yang diberikan beliau, sangat pantas beliau disematkan "gelar" itu,” ujar Bobby.

Tags:

Berita Terkait