Prof Jimly Luncurkan Buku ke-74 dan 75, Soroti Isu Teokrasi dan Oligarki
Terbaru

Prof Jimly Luncurkan Buku ke-74 dan 75, Soroti Isu Teokrasi dan Oligarki

Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peluncuran Jimly Books Corner di sejumlah Perguruan Tinggi serta Pemberian 3 Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia yang diperuntukan bagi Prof Jimly Asshiddiqie.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

Sedangkan untuk makro, disebutkan Jimly terdiri di luar sistem kekuasaan yang biasa yakni negara, masyarakat madani, korporasi, dan media. “Jadi media harus dihitung bukan dari eksekutif, legislatif, yudikatif. Dia nomor empat, kita bisa buktikan empat cabang ini kekuatannya besar sekali. Apalagi media sosial sekarang (sangat ramai digandrungi). Kalau kita tidak awas, semua pemimpin ada syaratnya harus populer. Soal mampu tidak mampu nomor dua, yang penting dia diciptakan oleh media. Ini sesuatu yang nyata,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pada buku terbarunya diperkenalkan Jimly harus dipisahnya 4 kekuatan yang dimaksud untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan bila keempatnya menyatu dan melahirkan sesuatu yang dinamakan ‘new form of totalitarianism’. Dalam hal ini jelas jauh lebih merusak dan membunuh demokrasi di masa yang akan datang. Jelas, hal ini harus dicegah.

“Sekarang pengusaha besar bikin media besar, bikin partai besar, kemudian jadi ketua dewan syuro di ormas dengan nyumbang. Kalau orang itu jadi presiden Indonesia entah kapan nanti, maka 4 cabang kekuasaan di tangan satu orang. Itu new form of totalitarianism, mari kita bicarakan melalui buku ini. Saya undang semuanya, termasuk para politikus, jangan takut membicarakan ini. Toh, ini bukan untuk kepentingan mengkritik siapa-siapa, tapi untuk perjalanan bangsa, peradaban bangsa di masa depan,” bebernya.

Dalam kesempatan juga dilakukan peluncuran Jimly Books Corner di sejumlah Perguruan Tinggi serta Pemberian Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID). Adapun tiga rekor yang diterima negarawan itu ialah atas prestasi rekor tokoh Indonesia penulis buku pertama dengan tema Green Constitution; atas prestasi rekor tokoh yang memiliki Books Corner terbanyak di perguruan tinggi; serta atas prestasi tokoh Indonesia penulis buku terbanyak bidang hukum, demokrasi, sosial dan lingkungan.

“Untuk ketiga rekor yang dicapai oleh Prof Jimly hari ini, kami hadir di tempat ini. Prof Jimly telah berhasil menyusun, menulis, maha karya berupa buku. Ini adalah buku untuk meningkatkan kualitas Hablum Minallah dan Hablum Minannas kita. Luar biasa sekali. Untuk itu kami berikan 3 penghargaan sekaligus,” ujar Paulus Pangka dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID).

Tags:

Berita Terkait