“Saya kira sesuai apa yang menjadi kebijakan Ketum PSSI yang baru untuk melibatkan Satgas akan terus kami perkuat,” ujarnya.
Lebih lanjut mantan Kapolda Banten itu menerangkan, dalam mewujudkan persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik, Polri telah mengundang pemateri dari Conventry University Inggris, untuk memberikan pelatihan manajemen kompetisi. Polri pun telah menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) No.10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
Dengan berbagai instrumen yang telah disiapkan, Listyo Sigit melihat bakal mampu menyelenggarakan pengamanan sepak bola dengan bak sesuai standar FIFA. Termasuk melakukan asesmen dan manajemen risiko termasuk keselamatan penonton dan pemain. Soal perizinan, menurut Listyo Sigit Polri bakal berkoordinasi dengan pihak Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator yang ditunjuk PSSI.
Baginya, banyak pelajaran yang dapat diambil dari berbagai pengalaman dalam penyelenggaran pertandingan sepak bola. Prinsipnya, Polri ingin melakukan perbaikan agar kompetisi berjalan baik serta keselamatan penonton dan pemain terjaga dengan baik. “Prinsipnya, Polri siap mendukung dan babat habis pelaku mafia bola,” ujarnya.
Sementara Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, bakal memberikan sanksi tegas terhadap seluruh mafia bola, khususnya terkait pengaturan skor. Menurutnya, sinergi yang kuat perlu dilakukan bersama Polri dalam menangani situasi buruk dalam dunia persepakbolaan di tanah air. Sepak bola di tanah air sulit berkembang sepanjang mafia sepak bola belum berantas.
“Pemain, wasit, pemlik klub termasuk saya, semua pelatih yang jelas-jelas terkena permainan dari pada mengatur skor ini dihukum sumur hidup. Ini tindakan sepatutnya sudah harus diambil selama ini,” pungkasnya.