Publik Figur Kabur dari Karantina, Harus Ada Sanksi Tegas
Terbaru

Publik Figur Kabur dari Karantina, Harus Ada Sanksi Tegas

Agar tidak terjadi kecemburuan sosial di masyarakat. Seluruh tempat karantina bakal dievaluasi sejak Bandara Soekarno Hatta hingga Rusun Nagrak.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berpendapat bila nantinya terbukti adanya keterlibatan oknum anggota TNI membantu kaburnya Rachel, pemerintah dan institusi TNI perlu melakukan evaluasi. Seperti apakah telah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja petugas karantina. Misalnya, tak hanya petugas bandara, tapi juga aparatur yang menjadi penanggungjawab di tempat-tempat karantina.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menegaskan pihak penyidik bakal melakukan pemeriksaan terhadap Rachel pada Kamis (21/10) mendatang. Pemeriksaan untuk meminta keterangan alasan kaburnya Rachel dari tempat karantina di Wisma Atlet Pademangan usai melancong dari luar negeri.  Dia berharap Rachel kooperatif memenuhi undangan penyidik untuk dimintai keterangan. “Hari Kamis kita ambil keterangan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Kepala Penerangan Kodam (Kapedam) Jaya Kolonel (Arh) Herwin Budi Saputra mengatakan, hasil sementara proses investigasi dugaan FS yang bertugas di Satgas Pengamanan Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, FS ditengarai kuat mengatur Rachel agar terhindar dari prosedur pelaksanaan karantina yang seharusnya dilalui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. FS, kini menjalani pemeriksaan secara internal oleh Komando Tugas Gabungan terpadu (Kogasgabpad).

Menurutnya, Kodam Jaya mengevaluasi seluruh tempat karantina terpusah Covid-19. Tujuannya memastikan prosedur karantina berlaku bagi tiap warga negara yang telah bepergian dari luar negeri. Evaluasi dilakukan menyeluruh dan menemukan FS terlibat membantu pelarian Rachel dari karantina. Seluruh karantina bakal dievaluasi sejak dari Bandara Soekarno Hatta hingga Rumah Susun (Rusun) nagrak.

“Semua akan dievaluasi. Kita akan lihat Pangdam akan membuat mekanisme yang lebih ketat,” katanya.

Tags:

Berita Terkait