Semangat Si Jambul Putih: Pusaka, Perkara, dan Wanita
Resensi

Semangat Si Jambul Putih: Pusaka, Perkara, dan Wanita

Buku yang menelanjangi sang ikon hukum.

RZK
Bacaan 2 Menit
Adnan Buyung Nasution. Foto: Sgp
Adnan Buyung Nasution. Foto: Sgp

"Untuk menjaga keputihan rambutnya, Buyung sekali seminggu menggunakan toning Kleur vessteviger zilver vit tot grijs merek Andrelon, sedangkan untuk keramas memakai shampo antiketombe Resdan."

Itulah secuil unrevealed information (informasi rahasia) seputar kehidupan pribadi advokat senior Adnan Buyung Nasution yang dibeberkan dalam buku Semangat Si Jambul Putih: Pusaka, Perkara, dan Wanita. Buku setebal 104 halaman yang ditulis oleh Bunga Kejora tersebut diluncurkan secara resmi bertepatan dengan acara perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-73 Buyung yang diselenggarakan secara meriah di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (23/7).

Selintas informasi yang diungkapkan penulis di atas terkesan tidak penting. Apa pentingnya rahasia di balik rambut rapi berwarna putih Buyung dibandingkan komentar atau analisa tajam khasnya yang biasa menghiasi halaman media-media nasional. Tetapi di situ justru kelebihan dari buku ini. Penulis terkesan ingin mengalihkan pandangan para ‘fans’ Buyung dari hal-hal yang berat dan serius.

Dalam buku yang diterbitkan dan didistribusikan oleh Andal Krida Nusantara (AKOER) ini, penulis justru tidak mengangkat analisa kritis Buyung tentang hukum tata negara, dunia advokat, atau perkembangan hukum lainnya. Alih-alih menyebut tokoh-tokoh hukum seperti Montesquieu atau John Locke, buku ini justru memunculkan nama Stewart Granger.

Buat kalangan ABG, nama Stewart mungkin sangat asing. Tapi tidak untuk generasi bapak-ibu atau kakek-nenek kita, karena Stewart adalah artis Hollywood yang melejit pada era 1960-an. Stewart yang aslinya kelahiran London, Inggris adalah insprasi bagi tatanan rambut Buyung. “Dulu saya kagum pada film star Stewart Granger. Orangnya tinggi ganteng, very impressive and dignified,” demikian alasan yang dikemukakan Buyung dalam buku tersebut.

Histori tentang tatanan rambut bukan satu-satunya informasi menarik tentang kehidupan pribadi Buyung yang disajikan oleh buku ini. Penulis juga mengungkapkan rahasia di balik 'keperkasaan' pria kelahiran Mandailing, Sumatera Utara, 20 Juli 1934 ini dalam menjalankan aktivitasnya. Kegiatan Buyung setiap harinya memang sangat padat. Mulai dari menjadi pembicara seminar, memenuhi undangan dari berbagai instansi dan organisasi, dan berpraktik di pengadilan.

Rahasia stamina Buyung ternyata ada di pola hidup yang terbilang sehat atau dibahasakan penulis 'cara hidup positif'. Salah satu resepnya adalah super hati-hati dalam menyantap makanan dan minuman. Penggemar masakan padang ini bahkan memiliki prinsip sendiri soal makan yakni "berhentilah makan di saat lidahmu merasa paling enak". Buyung berpandangan makan hanya untuk kebutuhan hidup, bukan untuk dinikmati sepuasnya. Pola hidup sehat yang diterapkan Buyung semakin lengkap dengan sejumlah dokter pribadi.

Halaman Selanjutnya:
Tags: