Sosiolegal: Framework untuk Karier Hukum Masa Depan?
Kolom

Sosiolegal: Framework untuk Karier Hukum Masa Depan?

Seorang praktisi sosiolegal akan memiliki pemahaman mendalam terhadap isu hukum sebagai jangkar (anchor) dalam dunia profesionalnya.

Bacaan 6 Menit

Di masa lalu, pilihan karier seorang sarjana hukum semata identik sebagai penegak hukum, baik hakim, jaksa, hingga advokat. Pilihan karier lainnya adalah mengisi departemen legal di suatu perusahaan. Profesi-profesi tersebut mensyaratkan pengetahuan mendalam terhadap hard skill utama seorang lulusan hukum, semisal negosiasi, penyusunan berkas peradilan, hingga contract drafting.

Namun seiring dengan bertumbuhnya perusahaan legal-tech, maka lahirlah jenis pekerjaan-pekerjaan baru yang membutuhkan pemahaman dasar seorang anak hukum, ditambah dengan kemampuan untuk memahami isu-isu dan skillset dari disiplin ilmu lain.

Dunia talent management hari ini menggambarkan orang-orang dengan kemampuan tersebut sebagai ‘T-ShapedPerson’. Istilah ini sejatinya telah dirumuskan sejak era 80-an oleh McKinsey and Co., sebuah firma konsultansi global, namun belakang menjadi populer kembali.

Hukumonline.com

Sumber: McKinsey & Co.

Jika dilihat dari diagram di atas, seorang ‘T-Shaped Person’ mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam diagram berbentuk huruf T. Bagian yang vertikal menggambarkan kedalaman pemahaman, kecakapan, dan kepakaran seseorang yang spesial pada suatu bidang tertentu.

Namun demikian, pendalaman itu dilengkapi oleh kemampuan untuk bekerja sama dengan para expert di bidang lain, bahkan mengaplikasikannya dalam tugas hariannya. Hal inilah yang diwakili oleh bagian horizontal pada diagram ‘T-Shape’.

Pada titik ini pendekatan sosiolegal menemui dimensi praktikalnya. Mereka yang terbiasa menerapkan pendekatan ini akan mampu untuk melihat hukum tidak semata-mata sebagai sebuah kerangka peraturan perundang-undangan belaka.

Jika dikembalikan pada model ‘T-Shape’, seorang praktisi sosiolegal akan memiliki pemahaman mendalam terhadap isu hukum sebagai jangkar (anchor) dalam dunia profesionalnya. Namun di sisi lain, jangkar tersebut diperkaya dengan pemahaman dari berbagai cabang ilmu lain. Dalam konteks industri legal-tech, modal tambahan itu di antaranya adalah manajemen aset digital, ekonomi perilaku, dan marketing.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait