The New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Terbaru

The New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft Terkait Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

The New York Times meminta pertanggungjawaban atas kerugian bernilai miliaran dolar AS atas pelanggaran hak cipta yang dialami. Ini gugatan terbaru dari kasus-kasus serupa terhadap OpenAI dan Microsoft.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Kantor Berita The New York Times. Foto: www.nytimes.com
Kantor Berita The New York Times. Foto: www.nytimes.com

Belum lama ini, The New York Times, sebuah perusahaan media besar yang berbasis di Amerika Serikat, melayangkan gugatan kepada pemilik ChatGPT, OpenAI, atas tudingan hak ciptanya telah dilanggar untuk melatih sistem yang dikabarkan BBC. Tak hanya perusahaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) itu, nama Microsoft juga ikut diseret sebagai pihak tergugat.

The New York Times meminta para tergugat itu bertanggung jawab atas kerugian yang bernilai miliaran dolar AS atas pelanggaran hak cipta yang dialami. ChatGPT diketahui sebagai large language models (LLMs) yang belajar dengan melakukan analisis terhadap sebagian besar data yang bersumber dari internet.

Dalam gugatan yang dilayangkan, setidaknya jutaan artikel yang diterbitkan oleh The New York Times diklaim telah dipergunakan tanpa izin dalam rangka mencerdaskan ChatGPT dan mengklaim alat tersebut saat ini bahkan bersaing dengan surat kabar sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Gugatan pelanggaran hak cipta ini diajukan ke Pengadilan Federal Manhattan pada Rabu (27/12/2023) lalu. Penggugat mengklaim perusahaan-perusahan itu sudah melakukan penyalinan informasi dari banyak sumber untuk membangun sistem mereka diberitakan The Guardians. Lalu, diberikan penekanan khusus terhadap konten-konten The New York Times dan berusaha untuk memanfaatkan informasi Times secara besar-besaran.

Para perusahaan disinyalir telah menggunakan hasil investasi jurnalisme The New York Times untuk membangun produk AI mereka tanpa izin atau pembayaran. Penggunaan yang melanggar hukum bukan saja terhadap artikel berita yang jelas dilindungi hak cipta.  melainkan juga terhadap investigasi mendalam, opini, ulasan, dan lain-lain.

Hal tersebut dianggap telah mengancam kemampuan The New York Times untuk menyediakan layanan-layanan tersebut. Gugatan yang dilayangkan juga memuat seruan terhadap pentingnya jurnalisme independen Times terhadap demokrasi dengan dalih jurnalisme independen yang dicap makin langka dan berharga saat ini.

Untuk diketahui gugatan yang dilayangkan The New York Times disebut Financial Times, menjadi gugatan terbaru dari banyaknya kasus-kasus serupa yang menargetkan perusahaan mereka atas penggunaan tulisan. Setelah meroketnya popularitas kecerdasan buatan model LLM, semakin banyak perusahaan pemberitaan yang merasa khawatir akan terjadinya penyebaran informasi yang salah dari alat tersebut.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait