Tim Mahasiswa FH Unpar Masuk 8 Besar Kompetisi Vis East Moot 2021
Berita

Tim Mahasiswa FH Unpar Masuk 8 Besar Kompetisi Vis East Moot 2021

Hasil ini dianggap sebagai catatan bersejarah dan capaian tertinggi oleh universitas asal Indonesia setelah sebelumnya Universitas Gadjah Mada meraih prestasi serupa tahun 2018.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Lima orang mahasiswa Tim FH Unpar. Foto: Istimewa
Lima orang mahasiswa Tim FH Unpar. Foto: Istimewa

Lima orang perwakilan dari mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, masuk babak 8 besar dalam kompetisi Willem C. Vis East International Commercial Arbitration Moot 2021 (Vis East Moot). Kelima mahasiswa tersebut adalah Christopher Cusan (angkatan 2017), Gabriela Angelica (angkatan 2018), Elvina, Tiara Ananda Kartika dan Myria Athayyani Adnindhiya (angkatan 2019).

Prestasi ini diraih setelah Tim Unpar berkompetisi bersama 147 universitas dari seluruh penjuru dunia. Keberhasilan tersebut mempertahankan prestasi Unpar selama tiga tahun berturut-turut, setelah sebelumnya meraih penghargaan Honorable Mention for Best Memorandum on Behalf of Claimant tahun 2019 dan 2020.

Dekan FH UNPAR, Liona N. Supriatna mengapresiasi pencapaian mahasiswa hukum di ajang internasional ini. “Prestasi ini adalah buah semangat serta determinasi dari mahasiswa FH UNPAR, komitmen fakultas untuk terus meningkatkan kualitas mahasiswa sampai ke level internasional, serta dukungan yang luar biasa dari alumni terhadap almamater,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Hukumonline, Selasa (23/3).

Perjalanan tim FH Unpar dalam ajang bergengsi ini sudah dipersiapkan sejak Vis East Moot diumumkan Oktober 2020 lalu. Sejak saat itu, persiapan tim dilakukan secara intensif dan dilatih oleh beberapa mahasiswa senior yang mewakili Unpar di tahun-tahun sebelumnya. Tim Unpar juga mendapatkan bimbingan oleh alumni-alumni yang sebagian besar merupakan pengacara di firma hukum (law firm) papan atas di Indonesia.

Sebelum masuk ke babak 8 besar, Tim Unpar berhasil mengalahkan kampus-kampus dari berbagai negara, antara lain Peking University, University of Cincinnati dan Istanbul University. Di antara majelis arbiter yang mengadili serta menguji argumen Tim Unpar adalah pengacara serta arbiter-arbiter internasional dari Amerika Serikat, Inggris, Cina, Hongkong dan Singapura.

Baca:

Langkah Tim Unpar untuk melaju dalam ajang bergengsi ini akhirnya harus terhenti di babak 8 besar setelah dikalahkan Fordham University. Meski begitu, hasil ini dianggap sebagai catatan bersejarah dan capaian tertinggi oleh universitas asal Indonesia setelah sebelumnya Universitas Gadjah Mada meraih prestasi serupa tahun 2018.

Sebagaimana diketahui, Vis East Moot adalah kompetisi peradilan semu di bidang arbitrase komersial yang dianggap sebagai salah satu kompetisi peradilan semu internasional yang paling prestisius di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, universitas-universitas seperti Harvard Law School dan Yale Law School juga turut serta dalam kompetisi ini.

Dalam kompetisi peradilan semu, setiap tim dari universitas peserta berperan sebagai pengacara yang menghadapi kasus atau sengketa fiktif. Setiap tim dalam kompetisi Vis East Moot menyusun argumen melawan tim peserta yang lain di hadapan majelis yang sebagian besar merupakan pengacara, arbiter serta akademisi hukum tingkat internasional.

Topik Vis East Moot tahun ini terkait dengan sengketa perjanjian lisensi, kerjasama riset serta produksi vaksin Covid-19 di antara empat perusahaan obat-obatan serta sengketa terkait pelaksanaan sidang arbitrase yang dilakukan secara virtual/online karena pandemi.

Tags:

Berita Terkait