Urgensi Badan Arbitrase Dukung Stabilitas Bisnis di Indonesia
Terbaru

Urgensi Badan Arbitrase Dukung Stabilitas Bisnis di Indonesia

Terdapat tantangan yang dihadapi dalam penyelesaian sengketa arbitrase saat melibatkan yurisdiksi negara lain, khususnya dalam pelaksanaan putusan.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 5 Menit

Alternatif penyelesaian sengketa juga telah dikembangkan menggunakan komunikasi yang memungkinkan teknologi dalam platform online yang umumnya dikenal sebagai penyelesaian sengketa online atau online dispute resolution (ODR).

Presiden ICC International Court of Arbitration, Claudia Salomon mengungkapkan sejak berdirinya ICC pada 100 tahun silam memposisikan lembaganya untuk mendukung perdagangan lintas batas dan pemerataan pembangunan ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan mekanisme penyelesaian sengketa yang memenuhi kebutuhan bisnis secara global.

“Mereka (perintis ICC) memahami pentingnya akses terhadap keadilan dan supremasi hukum. Tidak ada lembaga arbitrase lain di dunia yang memiliki landasan ini. Tidak ada lembaga arbitrase lain yang memiliki tujuan ini. Tujuan itu, akses terhadap keadilan dan supremasi hukum bahkan lebih penting saat ini. Karena bisnis lintas batas terus meningkat, bisnis di seluruh dunia tahu bahwa ICC adalah lembaga tepercaya untuk menyelesaikan perselisihan,” ungkap Claudia.

Claudia menjelaskan pihaknya sudah menangani kasus-kasus yang melibatkan pihak-pihak dari lebih dari 140 negara yang berbeda dan telah memiliki kantor perwakilan di 127 kota di seluruh dunia termasuk Jakarta dari 99 yurisdiksi termasuk Indonesia. Pihaknya akan berinisiatif dan berinovasi agar memastikan bahwa ICC tetap menjadi lembaga arbitrase pilihan dunia.

Kami malah ingin diakui sebagai penyedia layanan penyelesaian sengketa dan pencegahan sengketa inovatif terkemuka di dunia hingga seratus tahun berikutnya. Kami ingin menjadi one stop shop pilihan untuk penyelesaian sengketa. Ini termasuk untuk bisnis di mana-mana, usaha kecil dan menengah, bisnis Asia hingga seratus tahun berikutnya,” harapnya.

Untuk mendapat kepercayaan publik, ICC mencoba memahami kebutuhan para klien. Claudia mengungkapkan peningkatan para sumber daya manusia di ICC menjadi cara yang paling mendasar sehingga memiliki kemampuan penyelesaian sengketa yang tepat.

“Jadi dari sudut pandang kami, cara terbaik mengidentifikasi apa yang diinginkan pihak dalam arbitrase dan memastikan meningkatkan kemampuan kami untuk menanggapi keinginan tersebut adalah umpan balik seperti yang diidentifikasi dan untuk melibatkan para pihak itu sendiri lebih dalam dalam prosesnya,” jelasnya.

Tags:

Berita Terkait