Yudhistira Setiawan Terpilih Sebagai President ICCA
Berita

Yudhistira Setiawan Terpilih Sebagai President ICCA

Tak ada calon lain, Yudhi ditunjuk secara aklamasi.

Oleh:
KAR
Bacaan 2 Menit
Presiden ICCA yang baru, Yudhistira Setiawan (kemeja biru) berpose dengan jajaran pengurus lama. Foto: ICCA
Presiden ICCA yang baru, Yudhistira Setiawan (kemeja biru) berpose dengan jajaran pengurus lama. Foto: ICCA
Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA) kini memiliki nahkoda baru. Dalam Rapat Umum Anggota Luar Biasa pada tanggal 15 Desember lalu, Yudhistira Setiawan,GM Senior Legal Counsel PT Vale Indonesia, Tbk. terpilih menjadi Presiden ICCA. Ia terpilih secara aklamasi menggantikan Reza Topobroto Legal Director PT Microsoft Indonesia.

Dalam proses pemilihan itu, pria yang akrab dipanggil Yudhi tampil sebagai calon tunggal. Ia langsung ditunjuk oleh tim formatur sebagai pemimpin ICCA. Tiga orang tim formatur terpilih adalah Erlangga Gafar, Senior Attorney PT Newmont Indonesia, Fitria Djemat, Corporate Counsel PT Heinz ABC, dan Yudhi sendiri.

Berdasarkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) ICCA, memang tim formatur yang memiliki kewenangan untuk menunjuk pemimpin organisasi. Setiap anggota berhak memberikan suaranya satu orang satu suara dalam pemilihan tim formatur. Namun, bila ada anggota yang berhalangan hadir dalam Rapat Umum Anggota dapat memberikan kuasanya kepada anggota lain.

Menurut Yudhi, pemilihan Presiden ICCA bersifat terbuka. Artinya, siapapun boleh memilih dan dipilih. Hanya saja pada kenyataannya tidak ada calon yang mengajukan diri, selain Yudhi.

Yudhi menampik situasi calon tunggal karena adanya halangan bagi calon lain untuk berkompetisi. Ia mengatakan, para professional hukum yang tergabung dalam ICCA bisa berkontribusi dalam banyak cara. Menurutnya, dengan tidak mengajukan diri sebagai calon Presiden ICCA bukan berarti anggota tersebut tak mau berkontribusi.

“Hal ini terkait dengan kemauan para anggota. Tidak ada halangan apapun bagi siapapun untuk memimpin ICCA,” kata Yudhi kepada hukumonline, Kamis (17/12).

Lebih lanjut ia menyebut, meskipun tak ada anggota lain yang maju sebagai calon presiden tetapi ada enam orang yang sudah menyatakan kesediaannya duduk sebagai pengurus. Mereka adalah Mario Amrillah, Corporate & Litigation Senior Counsel PT Unilever Indonesia, Yanne Kusumadewi, Legal Manager PT Holcim, Angela Hertiningtyas, Legal Manager PT Procter & Gamble Indonesia, Nur Mustika Ningtyas, Corporate Secretary & Legal Head PT Astra Credit Company, serta dua orang lainnya yang duduk sebagai tim formatur bersama Yudhi.

Untuk diketahui, selama ini ada enam posisi lain dalam executive board ICCA yang membantu Presiden menjalankan tugasnya. Posisi tersebut adalah Vice President I, Vice President II, Secretary General, Deputy Secretary General, Treasurer, dan Deputy Treasurer. Selain badan pengurus, ada pula board of patrons dalam struktur organisasi ICCA.

“Bagi anggota ICCA yang berminat untuk aktif dalam kepengurusan baru, kami persilahkan untuk menghubungi kami,” tambah Yudhi.

Hingga saat ini, ICCA sudah empat kali berganti kepemimpinan. Pada periode awal pendirian, ICCA dipimpin Mustika Kuwera selama tahun 2004-2006. Selain menjadi President Executive Board, ia sekaligus menjadi Chairperson Board of Patrons. Mustika yang saat itu bekerja pada Bank HSBC, juga merupakan salah satu pendiri ICCA.

Selain Mustika, ada lima orang pengacara perusahaan lainnya yang ikut membidani kelahiran ICCA pada 30 April 2004. Mereka adalah Emilia Indra yang saat itu juga bekerja untuk HSBC bersama Mustika Kuwera. Ada pula Widyaretna Buenastuti yang pada waktu itu menjadi pengacara perusahaan PT Pfizer Indonesia. Selanjutnya, ada nama Yeni Fatmawati yang pada tahun 2004 masih bekerja untuk PT Coca Cola Indonesia. Kemudian, M Arif Widjaksono yang menjadi in-house counsel Philip Morris Indonesia pada saat itu. Serta, Frida Chalid yang masih bekerja dengan PT Nestlé Indonesia saat ICCA terbentuk.

Selanjutnya, pada periode 2006-2008 ICCA dipimpin oleh Arsul Sani. Sementara itu, posisi Chairperson Board of Patrons tetap dipegang oleh Mustika Kuwera. Kemudian, sejak tahun 2008 Reza Topobroto yang sebelumnya menjabat sebagaiDeputy Treasurer selama kepemimpinan Arsul Sani, terpilih menjadi Presiden ICCA.
Tags:

Berita Terkait