Kemiskinan menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia. Dalam merancang pembangunan di Indonesia Bappenas berupaya agar program pembangunan di lembaga pemerintahan pusat dan daerah dapat bersinergi. Hal itu ditujukan agar penuntasan kemiskinan dapat dijalankan dengan maksimal. Pada tahun ini sampai 2025 Bappenas akan memaksimalkan program pengurangan kemiskinan. Diharapkan kemiskinan hanya berkisar di angka 4 - 5 persen pada tahun 2025.
"Kenapa perlu disinergikan program-program antar kementerian dan daerah, supaya impact terhadap kemiskinan lebih besar," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana kepada wartawan di kantor Bappenas Jakarta, Jumat (24/2).
Untuk mengurangi kemiskinan, Bappenas berencana melakukan investasi yang sesuai dengan karakteristik daerah tujuan investasi. Industri yang akan dibangun berbasis kerakyatan dan dan telah terbukti sukses dijalankan. Misalnya penanaman rumput laut untuk daerah yang berlokasi di pesisir pantai. Hal itu diharapkan dapat memperbaiki pendapatan masyarakat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Selain itu pendidikan juga menjadi target investasi. Seperti pembangunan dan pembenahan fasilitas. Pendidikan yang ada ditujukan untuk menunjang kegiatan ekonomi yang akan dibangun. Sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan industri dapat diserap dari masyarakat lokal. Atas dasar itu diharapkan pembangunan dan pengentasan kemiskinan dapat berjalan secara merata di seluruh daerah.