BKPM Perluas Investasi Padat Karya
Aktual

BKPM Perluas Investasi Padat Karya

ANT
Bacaan 2 Menit
BKPM Perluas Investasi Padat Karya
Hukumonline
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan memperluas wilayah penyebaran program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja yang diluncurkan Presiden Joko Widodo.

"Kita ingin masuk daerah lain karena kita ingin sama-sama merilis investasi padat karya bisa menciptakan lapangan kerja. Nanti ada Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Kepala BKPM Franky Sibarani seusai acara peluncuran program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja di Balaraja, Tangerang, Banten, Senin.

Menurut Franky, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya diminta untuk menyampaikan rekrutmen karyawan pada proyek investasi lain di Indonesia dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan.

Hal itu dilakukan guna menebarkan optimisme di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini.

Namun, menurut Franky, pihaknya masih harus melakukan sejumlah pengecekan guna menentukan mana proyek yang investasi padat karya yang nantinya disampaikan kepada publik.

"Untuk merilis itu tidak sembarangan karena perlu lakukan pengecekan misal pabrik ya bagaimana, rencana investasinya seperti apa, kemudian kami lakukan kunjungan, dan konfirmasi lagi. Komunikasi seperti yang harus kami lakukan," katanya.

Kendati demikian, Franky berharap awal November 2015 sudah bisa kembali merilis proyek investasi padat karya yang menciptakan lapangan kerja dengan jumlah besar.

"Kami akan verifikasi lagi, awal November 2015 mungkin kami akan lakukan lagi (rilis proyek investasi)," katanya.

Ada 16 perusahaan investasi padat karya yang bekerja sama dengan BKPM dalam program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja tahap pertama. Program tersebut tersebar di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sebanyak 16 perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi terdiri dari 11 Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun hingga September 2015.

Dari angka itu, total perkiraan nilai ekspor sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Sementara penyerapan tenaga kerja ke-16 perusahaan PMA dan PMDN tersebut diperkirakan 74.885 orang pada 2015-2016 dan 47.400 orang pada 2017-2019.

Dari 16 perusahaan padat karya tersebut terdiri atas industri kulit, barang dari kulit dan sepatu sebanyak 7 perusahan dengan total rencana investasi Rp2,2 triliun dan realisasi investasi Rp2,7 triliun. Industri ini akan menyerap sekitar 58.300 orang tenaga kerja dalam kurun waktu 2015-2019.

Industri tekstil sebanyak 8 delapan perusahaan dengan rencana investasi Rp12,1 triliun dan realisasi investasi Rp 8,5 triliun dengan rencana penyerapan tenaga kerja 57.705 orang sepanjang 2015-2019.

Perusahaan tersebut adalah PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific Clothing, PT Eco Smart Garment Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Delta Merlin Sandang Textile, PT Apparel One Indonesia, dan PT Jaya Perkasa Textile. Untuk industri makanan dan minuman sebanyak satu perusahaan yaitu PT Kaldu Sari Nabati Indonesia.
Tags: