Menjadi Lawyer yang Agile dan Berempati: Bekal Utama Anandianty Febrina Hadapi Perubahan
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2021

Menjadi Lawyer yang Agile dan Berempati: Bekal Utama Anandianty Febrina Hadapi Perubahan

Selain kemampuan beradaptasi yang didukung kematangan diri, kesehatan fisik, dan mental, kepekaan pada sesama merupakan bekal utama untuk dapat bertahan menghadapi pandemi.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Anandianty Febrina, Senior Associate di Kantor Hukum Soemadipradja & Taher (S&T).
Anandianty Febrina, Senior Associate di Kantor Hukum Soemadipradja & Taher (S&T).

“Perubahan adalah suatu keniscayaan dan adaptasi merupakan keharusan, bukan lagi pilihan.”

 

Hal inilah yang terus dipegang Anandianty Febrina, dalam menjalankan perannya sehari-hari sebagai salah seorang Senior Associate di Kantor Hukum Soemadipradja & Taher (S&T). Sebagai seorang konsultan hukum, perempuan yang akrab disapa dengan Andin ini melakukan banyak penyesuaian atas tanggung jawab penyelesaian pekerjaan yang diberikan partner atau kliennya. Sementara itu, sebagai koordinator, Andin juga terus membimbing lawyer-lawyer muda di bawahnya.

 

Meski menantang, perubahan dan kemampuan beradaptasi sebenarnya bukanlah hal baru bagi Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini. Apalagi, dengan pengalamannya beberapa kali pindah kota untuk mengikuti orang tua.

 

Ketika duduk di bangku SMA, atas dukungan orang tuanya Andin memutuskan untuk belajar di Negeri Jiran. Sedangkan, selepas memperoleh gelar Sarjana Hukum, Andin kembali merantau ke Australia untuk mengambil program Master di University of New South Wales. Pengalaman ini memperkaya Andin dalam menjalani profesinya sebagai lawyer yang dituntut adaptif, agile, dan persisten untuk senantiasa mengakomodasi kepentingan klien.

 

Kemampuan Andin semakin teruji ketika diberikan kesempatan untuk secondment pada salah satu firma hukum terkemuka di Jepang, Nagashima Ohno & Tsunematsu (NO&T).  Dalam program Foreign Visiting Lawyer di NO&T tersebut, selain harus bekerja dengan lawyer-lawyer dari berbagai belahan dunia, Andin tetap bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya dan tugas-tugas yang diberikan dari NO&T. Tidak hanya bekerja sama dengan lawyer asing, pengalaman tersebut juga membuat Andin semakin memahami budaya kerja di Negeri Sakura.

 

Selama berkarier di S&T sendiri, Andin telah banyak terlibat dan berperan dalam berbagai transaksi besar dan kompleks, di antaranya membantu investor asing dalam bidang properti/real estat, konstruksi, hingga pertambangan. Pada saat itu, Andin terlibat aktif menangani perusahaan tambang nikel.  Selain itu, sebagai corporate lawyer, tentunya banyak advis-advis telah diberikan dalam membantu klien terkait aksi korporasi hingga restrukturisasi.  Sejumlah klien korporasi dalam negeri baik BUMN maupun swasta lainnya tidak lepas dari tangan dingin lawyer perempuan yang sedang menekuni hobi fotografi ini.

 

Adaptif, Berdedikasi Tinggi, dan Memiliki Empati

Bagi Andin yang pernah menekuni dunia model, tetapi akhirnya memilih profesi hukum, selain kemampuan beradaptasi yang didukung kematangan diri, kesehatan fisik, dan mental, kepekaan pada sesama merupakan bekal utama untuk dapat bertahan menghadapi pandemi. “Pandemi mengajarkan banyak hal, bahwa kemampuan beradaptasi harus dapat dilakukan secara cepat, seiring dedikasi dan tanggung jawab atas pekerjaan yang tetap terjaga. Namun, dalam penerapannya, empati terhadap sesama tidak boleh berkurang,” ucap Andin.

 

Untuk dapat menjadi selalu adaptif, Andin merasa ia harus selalu belajar dari setiap aspek kehidupan dan pekerjaannya. Tak heran jika kemampuan, ketelitian, serta komitmen penuh Andin, membuatnya dipercaya untuk menangani sejumlah pekerjaan. Di mata salah satu Partner S&T, selain percaya atas kemampuan dan ketelitian serta komitmen penuh Andin dalam menangani setiap pekerjaan, pembawaan Andin yang tenang dan sikap kesehariannya yang selalu ceria juga membuat siapa pun, associate atau partner, yang bekerja dalam tim merasa nyaman.

Halaman Selanjutnya:
Tags: