Terdapat beberapa pasal yang dapat dikenakan untuk menjerat pelaku penipuan online, salah satunya Pasal 28 ayat (1) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu-no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_ite" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">UU ITE</a>. Namun bagaimana cara menentukan suatu perbuatan dapat dijerat dengan pasal tersebut? Bagaimana prosedur untuk melaporkan penipuan online?

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.

Pasal Penipuan Online untuk Menjerat Pelaku

Seorang pembeli dituntut untuk berhati-hati dan memeriksa apakah tanah yang diperjualbelikan benar-benar milik penjual. Periksa beberapa hal sebelum membeli.

Pembeli Tanah yang Ceroboh vs Pembeli Tanah yang Beriktikad Baik

Uang muka adalah uang yang diberikan oleh pembeli kepada penjual sebagai tanda jadi suatu pembelian barang oleh pembeli kepada penjual. Pembeli yang ingin membatalkan suatu perjanjian jual beli, maka perjanjian jual beli tersebut akan batal, tetapi pembeli tidak bisa menerima atau menarik kembali uang muka.

Status Uang Muka Jika Jual Beli Batal

Hubungan hukum merupakan kebutuhan individu dalam melangsungkan kehidupan Setiap hubungan hukum yang dilakukan tersebut, diatur oleh hukum yang berlaku dengan sifat mengikat dan memaksa.

Mengenal Apa Itu Hubungan Hukum

Perlakuan penjual yang menjual barang (MacBook beserta charger tidak orisinal) merupakan perbuatan yang dikategorikan sebagai cacat tersembunyi. Sebab, jika seandainya pembeli mengetahui kondisi tersebut, pembeli tidak akan membeli barang tersebut atau setidak-tidaknya akan membeli dengan harga yang kurang.

Terkait hukum menjual barang cacat tersembunyi, penjual harus melakukan dua hal. Pertama, wajib mengembalikan uang harga pembelian yang telah diterimanya dan mengganti segala biaya kerugian serta bunga. Kedua, mengembalikan uang harga barang pembelian dan mengganti biaya yang dikeluarkan pembeli.

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca dalam ulasan di bawah ini.

Hukum Menjual Barang Cacat Tersembunyi bagi Penjual 

Invoice dalam bahasa Indonesia kami artikan sebagai faktur atau tagihan. Dalam hukum perdata, terdapat alat bukti surat yang mana invoice atau faktur yang Anda sebutkan dapat diklasifikasikan sebagai alat bukti surat. Namun, bagaimana jika invoice tersebut hanya berupa fotokopi saja?

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.

Kekuatan Hukum Fotokopi Invoice Sebagai Alat Bukti

Anda sebagai seorang pembeli telah melakukan prestasi dan adanya ketidakcocokan barang yang Anda beli telah disepakati penyelesaiannya dengan penjual, sehingga barang tersebut tetap menjadi milik Anda, hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 1458, 1459, dan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17229/node/686?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=KUHPerdata">1338 KUH Perdata</a>.

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.

Pembeli Minta Refund Setelah Terima Barang, Bagaimana Status Barangnya?

Cara menghitung upah pekerja harian hingga aturan penggunaan pengeras masjid turut dibahas Klinik Hukumonline.

​​​​​​​Dari Persaingan Usaha Tidak Sehat Notaris di Bank Hingga Tips Jual Beli Motor Bekas

Beranda

Home

jual-beli

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#jual beli