<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">
<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#212529">Pejalan kaki diperbolehkan menyeberang jalan tidak pada tempatnya dengan memperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas dalam situasi yang <u>telah dikecualikan</u>.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><span style="color:#212529">Namun, sebagaimana diatur dalam </span><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/undangundang-nomor-22-tahun-2009?r=0&amp;p=1&amp;q=uu%2022%202009&amp;rs=1847&amp;re=2022?utm_source=website&amp;utm_medium=internal_link_klinik&amp;utm_campaign=uu_22_2009"><strong><span style="color:#1155cc">UU LLAJ</span></strong></a><span style="color:#212529">, jika menyeberang jalan sembarangan yang dilakukan mengakibatkan gangguan fungsi jalan, pelakunya dapat diancam dengan </span>pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp24 juta.</p>
<span style="color:#212529">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</span></div>


Jika Pejalan Kaki Menyeberang Tidak Pada Tempatnya

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penegak hukum memiliki kewenangan untuk menentukan pasal mana yang digunakan untuk menuntut pelaku.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Meskipun menurut hemat kami yang dilakukan oleh penegak hukum kurang tepat, namun suami Anda memiliki hak untuk menyangkalnya di persidangan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jika pada situasi ini Anda tidak mampu membayar jasa advokat, Anda dapat mendapatkan jasa advokat secara gratis dengan mengikuti cara dan syarat yang telah ditentukan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Jika Kecelakaan Karena Ban Pecah Mengakibatkan Korban Luka dan Motor Rusak

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Sanksi atas pelanggaran tidak menggunakan sabuk keselamatan (<em>safety belt</em>) tidak berlaku terhadap penumpang yang duduk di baris belakang, karena yang diwajibkan untuk menggunakan sabuk keselamatan hanya pengemudi dan penumpang yang duduk di samping pengemudi.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Aturan Sabuk Keselamatan untuk Pengemudi dan Penumpang Mobil

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/nprt/1060/undangundang-nomor-22-tahun-2009" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan</a> dikenal sanksi pidana penjara, kurungan, dan/atau denda. Setelah seseorang terbukti melakukan tindak pidana lalu lintas karena kelalaian pelaku, tentu sanksi pidananya ialah berupa pidana penjara dan/atau denda. Namun lama pidananya dan besaran denda tergantung pada akibat yang dilakukan oleh pelaku, berupa:</div>

<ol>
	<li>
	<div>menyebabkan kerusakan kendaraan;</div>
	</li>
	<li>
	<div>korban mengalami luka ringan dan kerusakan kendaraan;</div>
	</li>
	<li>
	<div>korban mengalami luka berat; dan</div>
	</li>
	<li>
	<div>korban meninggal dunia.</div>
	</li>
</ol>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain sanksi pidana di atas, seseorang dapat pula dijatuhkan pidana tambahan. Pidana tambahan itu dapat berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau juga ganti kerugian yang disebutkan dalam Putusan.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Pencabutan SIM sebagai Pidana Tambahan dalam Kecelakaan Lalu Lintas

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Menaiki sepeda yang ditarik dengan mobil dengan kecepatan yang dapat membahayakan keselamatan termasuk perbuatan yang dilarang menurut Pasal 122 ayat (1) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/nprt/1060/undangundang-nomor-22-tahun-2009" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan</a>.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Sanksinya ialah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100 ribu.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Hukumnya Mengendarai Sepeda dengan Ditarik Mobil di Jalanan

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dengan jelas <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/nprt/1060/undangundang-nomor-22-tahun-2009" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan</a></u> dan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f8e6f15661b6/node/616/peraturan-kapolri-no-5-tahun-2012-registrasi-dan-identifikasi-kendaraan-bermotor" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor</a> mewajibkan seluruh kendaraan agar dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (�TNKB�) pada bagian sisi depan dan belakang pada posisi yang telah disediakan pada masing-masing Kendaraan Bermotor.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jika melihat aturan tersebut, memang Anda tidak memenuhi kewajiban yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan. Akan tetapi, Anda memiliki hak untuk melakukan pembelaan, dalam hal ini terkait baut yang copot dan takut TNKB tersebut jatuh.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Tidak Pasang Pelat Nomor Karena Baut Copot, Tetap Ditilang?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penggunaan GPS dinilai dapat mengganggu konsentrasi saat mengemudi sehingga dapat dipidana menurut Pasal 106 ayat (1) jo. Pasal 283 <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4a604fcfd406d/nprt/1060/undangundang-nomor-22-tahun-2009" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan</a></u></span>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam <u><a href="https://mkri.id/index.php?page=web.Putusan&amp;id=1&amp;kat=1&amp;cari=23" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor�23/PUU-XVI/2018</a></u>, Mahkamah berpendapat penggunaan telepon seluler yang di dalamnya terdapat GPS pada saat berkendara, dalam batas penalaran wajar termasuk dalam hal mengganggu konsentrasi berlalu lintas yang berdampak pada kecelakaan lalu lintas. Walupun tidak semua pengendara yang menggunakan GPS dapat dinilai mengganggu konsentrasi mengemudi yang membahayakan penggunanya, sehingga <strong>penerapannya harus dilihat secara kasuistis</strong>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Benarkah Menggunakan GPS Saat Berkendara Bisa Dipidana?

Ilustrasi: BAS

Dipidana dengan dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). 

Sanksi Fisik dan Pidana Bagi Angkot yang ‘Ngetem’ Sembarangan

Beranda

Home

llaj

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#llaj