Penganggaran Pemerintah Perlu Terobosan yang Smart
Berita

Penganggaran Pemerintah Perlu Terobosan yang Smart

Misalnya dengan melihat apakah lebih efektif memperbesar belanja pemerintah atau memberikan insentif terhadap dunia usaha.

Fathan Qorib/ANT
Bacaan 2 Menit
"Penyerapan anggaran di bawah ini bukan hanya pemerintah daerah saja, tetapi kementerian dan lembaga juga bertanggung jawab," ucap Andrinof.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2018 melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi serta perbaikan kinerja ekspor dan impor. Perkiraan angka itu berdasarkan proyeksi konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masing-masing bisa mencapai 5,1 persen, konsumsi pemerintah 3,8 persen, pembentukan modal tetap bruto 6,3 persen dan impor 4,5 persen.
Indikator makro ekonomi lainnya dalam RAPBN 2018 adalah laju inflasi 3,5 persen, nilai tukar Rp13.500 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan 5,3 persen, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) 48 dolar AS per barel, lifting minyak 800 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,2 juta barel setara minyak per hari.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2018 sebesar 5,4 persen merupakan target yang cukup optimistis. "Pertumbuhan lebih optimistis, karena faktor-faktor penyumbang pertumbuhan di luar APBN, diharapkan bisa mendukung pertumbuhan seperti investasi dan ekspor," pungkasnya.
Antarasmart
(Baca Juga: 10 Fokus Belanja Pagu Indikator RAPBN 2018)
spending

(Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Wajib Antisipasi Perubahan Cepat Serba Digital)Ruang Besar
(Baca Juga: Soal Utang Swasta, DPR Sepakat Bank Indonesia Ikut Lakukan Pengawasan)
Tags:

Berita Terkait