An An Chandrawulan: Dari Cita-Cita Agen Intelijen Menjadi Dosen dan Dekan
Srikandi Hukum 2018

An An Chandrawulan: Dari Cita-Cita Agen Intelijen Menjadi Dosen dan Dekan

“Kemajuan suatu bangsa itu tergantung kepada Ibunya”.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

An An yang telah meraih gelar Profesor mengakui kecintaannya belajar dan berbagi ilmu yang membuatnya menikmati profesi dosen. “Memang saya itu senang sosialisasi dan mengajar, senang berinteraksi dengan banyak orang, senang membaca, senang menggali ilmu-ilmu baru, dan kalau saya mentransferkan ilmu saya kepada orang lain itu waduh sangat senang sekali,” akunya.

 

Kandas mewujudkan kekagumannya pada sosok legendaris intelijen wanita, Mata Hari, tak berarti An An memilih menjadi dosen karena terpaksa. Menurut An An, ia hanya beralih pada pilihan panggilan jiwa lainnya.

 

“Mungkin kalau menjadi pengajar itu karena Ibu saya juga dulu seorang guru. Kemudian mengajar itu kayaknya punya suatu daya tarik dan kepuasan tersendiri ya. Yang penting saya bisa berinteraksi dengan banyak orang,” lanjutnya.

 

Baca:

 

Kepuasan An An adalah saat mahasiswanya bisa memahami apa yang diajarkannya. Lebih dari 30 tahun mengajar, ia paling senang melihat mahasiswa bersemangat dalam diskusi dan memahami perkuliahan. Ia akan sangat senang ketika ada mahasiswanya meminta surat rekomendasi untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Kegembiraan bagi An An saat bepergian ke luar negeri lalu ada mahasiswa yang menyapanya karena sedang kuliah di negara itu.

 

“Tidak bisa dinilai dengan uang, dengan mereka mengingat dosennya itu sudah suatu kegembiraan. Kenikmatan sebagai dosen,” jelasnya sumringah.

 

Pilihan An An pada awalnya menekuni hukum internasional. FH UNPAD memang sejak dulu dikenal dengan sosok legendaris ahli hukum internasional kebanggaan Indonesia, Mochtar Kusumaatmadja. Akan tetapi karena kenyataannya banyak rekannya di peminatan itu lulus lebih lama, An An akhirnya memilih hukum perdata.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait