Annysa Ayu Putri: Navigasi Hukum dan Bisnis di Era Perubahan
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Annysa Ayu Putri: Navigasi Hukum dan Bisnis di Era Perubahan

Momen monumental seperti perubahan rezim perizinan, pandemi Covid-19 dan omnibus law, memaksa Annysa untuk dapat cepat belajar dan beradaptasi. Sebagai seorang Ibu muda yang berkarir di bidang hukum, membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta menentukan tingkat prioritas adalah tantangan yang akan selalu dihadapi.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Senior Associate Karna Partnership, Annysa Ayu Putri. Foto: Istimewa
Senior Associate Karna Partnership, Annysa Ayu Putri. Foto: Istimewa

Pemilihan Umum (Pemilu) yang baru saja digelar di Indonesia menjadi momen penting dalam perkembangan negara. Kemungkinan banyak perubahan yang akan terjadi setelah pemimpin eksekutif dan legislatif baru yang terpilih menjalankan tugasnya.

Annysa Ayu Putri, seorang pengacara perempuan muda memiliki pandangan bahwa momen pergantian kepala negara identik dengan perubahan peraturan dan kebijakan. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpastian pada pelaksanaan peraturan perundang-undangan. 

Sebagai seorang lawyer, dia harus siap atas setiap perubahan dan cepat beradaptasi serta mempergunakan momentum tersebut. Seorang praktisi hukum perlu kemampuan untuk menginterpretasikan bunyi peraturan dan memberikan petunjuk bagi kliennya dalam mendukung kepentingan bisnisnya.

Pada masa awal kariernya sebagai pengacara, Annysa telah berkesempatan melihat dinamika serta transisi dalam perkembangan politik hukum, ekonomi dan bisnis yang cukup ekstrem. Dalam waktu kurang dari delapan tahun terakhir cukup banyak perubahan yang terjadi, terutama yang terkait bidang hukum dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. 

Momen monumental seperti perubahan rezim perizinan dengan pengajuan manual menjadi perizinan melalui sistem elektronik melalui OSS (Online Single Submission), pandemi Covid-19 dan omnibus law, memaksa Annysa untuk dapat cepat belajar dan beradaptasi. 

Meski menyadari akan adanya perubahan peraturan dan kebijakan yang berpengaruh pada profesinya, perempuan berusia 28 tahun ini melihat ada potensi peningkatan aktivitas ekonomi dan bisnis setelah proses Pemilu selesai. Makanya, dia merasa perlu untuk terus meningkatkan potensi diri dalam menjemput kesempatan yang ada. 

Annysa merupakan pribadi yang senang mendalami isu-isu hukum bisnis dan perdata. Pengacara perempuan lulusan Universitas Indonesia ini adalah senior associate dari Karna Partnership (KARNA) law firm. Meski terbilang muda, pengalamannya berpraktik di dunia hukum sudah lebih dari enam tahun. 

Saat Annysa masih baru sebagai praktisi hukum, dia sering diminta bantuan oleh seniornya untuk mencari konfirmasi dari instansi atas ketentuan dan praktik hukum yang penuh ketidakpastian. Namun dengan pengalaman ini, dia banyak berproses dan mendapatkan pembelajaran berharga untuk kariernya di dunia hukum. 

Dia menyadari bahwa proses riset lapangan tetap perlu dilakukan, selain teori yang dia dapat dari kampus atau membaca dari berbagai referensi. Di lapangan cukup banyak proses yang sifatnya kebijakan teknis tak hanya sekadar peraturan perundang-undangan. Pengetahuan praktis tersebut dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para klien yang didampinginya. 

Selain itu, kata Annysa, seorang lawyer juga tetap harus update terhadap perkembangan terkini. Salah satunya dengan aktif mengikuti seminar, pelatihan atau training. Tidak hanya pada bidang yang telah menjadi keahliannya, Annysa juga merasa perlu mengikuti seminar di sektor-sektor baru. Hal ini penting, mengingat setiap sektor perlu mengantisipasi perkembangan peraturan dan pelaksanaannya, khususnya dalam momentum pergantian pemerintahan.

Di tengah kesibukannya sebagai pengacara perempuan, dia juga tidak meninggalkan tugasnya di rumah. Sebagai seorang Ibu muda yang berkarir di bidang hukum, membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta menentukan tingkat prioritas adalah tantangan yang akan selalu dihadapi. Namun, Annysa tetap dapat membuktikan kompetensi dirinya secara profesional dengan menjadi salah satu top performer di Karna Partnership. 

Menurut Rizki, Managing Partner dari Karna Partnership, tidak sedikit pembelajaran dan pengalaman berharga yang didapat dari hasil interaksi dengan Annysa dalam mengelola kantornya. Rizki banyak belajar mengenai tanggung jawab profesional dan rumah tangga dari Annysa, dan proses tersebut telah meningkatkan pentingnya empati dan toleransi antar-anggota timnya.

Tags:

Berita Terkait