Artificial Intelligence untuk Kemanusiaan?
Tajuk

Artificial Intelligence untuk Kemanusiaan?

Artificial Intelligence akan bisa memajukan kita semua, atau sebaliknya menjerumuskan kita ke jurang masalah yang dalam.

Arief T Surowidjojo
Bacaan 9 Menit

Hukum, etika, dan kemanusiaan perlu mengiringi setiap perkembangan AI dan semua aplikasi yang dibuat berdasarkan AI. Kaidah hukum, etika dan kemanusiaan yang baru perlu dipikirkan kembali, didialogkan, dan ditulis kembali untuk menjadi pegangan umat manusia di manapun berada untuk memegang kendali atas perkembangan teknologi ini, bukan sebaliknya, di mana AI justru yang mengendalikan manusia dalam menentukan keputusan-keputusan penting. Sebagai alat bantu, teknologi ini sangat penting, bahkan dalam membantu manusia dalam menyelamatkan nyawa, memberi nilai tambah bagi kehidupan yang lebih baik, dan merawat kebudayaan dan peradaban.

Baru-baru ini, sejumlah orang ternama di bidang IT seperti Steve Wozniak, Elon Musk dan 998 orang lainnya menulis surat terbuka yang meminta pengembangan AI di luar chatbot sementara ditunda. Surat terbuka tersebut meminta agar para pembuat advanced AI “are locked in and out-of-control race to develop and deploy ever more powerful digital minds that no one – not even their creators – can understand, predict or reliably control.” Surat terbuka ini muncul sebagai reaksi atas diperkenalkannya ChatGPT chatbot yang baru, yaitu GPT-4, yang merupakan teknologi terbaru di bidang ini. Kita tidak tahu persis motivasi pembuat surat terbuka itu, apakah karena persaingan usaha semata atau karena betul berdasarkan kengerian atas masa depan teknologi maju yang tidak bisa kita kendalikan sendiri. Pada waktu bom nuklir ditemukan dan digunakan secara mengerikan di Hiroshima dan Nagasaki untuk menghentikan kebrutalan Perang Dunia II, pro dan kontra senjata nuklir kemudian masih terjadi sampai detik ini, tetapi tidak ada lagi senjata nuklir digunakan dalam banyak perang sesudahnya karena adanya kengerian bahwa seluruh dunia sudah pasti bisa hancur bersama.

Kita sebagai pengguna teknologi maju kiranya hanya bisa menunggu dan melihat, apakah AI akan memanusiakan kita atau sebaliknya. Masih di tengah suasana Idul Fitri, mudah-mudahan doa kita mujarab. Eid Mubarak, Mohon Maaf Lahir Batin.

Sentul, Idul Fitri 2023.

Tags:

Berita Terkait