BRIN Dorong Penggunaan Artificial Intelligence Buatan untuk Berbagai Bidang
Terbaru

BRIN Dorong Penggunaan Artificial Intelligence Buatan untuk Berbagai Bidang

Berbagai negara memiliki tantangan masing-masing dalam menggunakan teknologi artificial intelligence yang basisnya membutuhkan data. Tapi pengalaman dalam menggunakan teknologi artificial intelligence dapat diimplementasikan untuk berbagai bidang terkait layanan publik.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito (kanan), saat menjadi narasumber dalam kegiatan Lounge Discussion di Jakarta, Selasa (23/05/2023). Foto: ADY
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito (kanan), saat menjadi narasumber dalam kegiatan Lounge Discussion di Jakarta, Selasa (23/05/2023). Foto: ADY

Dunia teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan seolah tak terbendung. Pemanfaatan teknologi secara tepat dapat membantu setiap orang dalam melakukan kegiatan. Salah satu teknologi yang menjadi tren global saat ini adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Teknologi AI sudah digunakan untuk menangani pandemi Covid-19, misalnya aplikasi Peduli Lindungi yang kemudian diubah menjadi Satu Sehat.

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mego Pinandito, mengatakan BRIN bersama APEC’s Policy Partnership for Science Technology and Innovation (PPSTI) telah menggelar kegiatan diskusi bertema ‘Aplication of Artificial Intelligence to Accelerate the Mitigation of Covid-19 Pandemic’ pada 9-11 Mei 2023 lalu.

Berbagai negara anggota APEC yang hadir dalam kesempatan itu memaparkan pengalamannya memanfaatkan teknologi AI untuk membantu penanganan pandemi Covid-19. Dari kegiatan tersebut, Mego mengatakan para peserta saling berbagi pengalaman dan mendapatkan informasi baru tentang pemanfaatan teknologi AI.

Berbagai negara memiliki tantangan masing-masing dalam menggunakan teknologi AI yang basisnya membutuhkan data. Misalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan demografi yang beragam dan penduduknya bertempat di berbagai penjuru tak hanya kota dan desa tapi juga tempat terpencil. Tantangan itu tidak dihadapi negara lain terutama yang wilayahnya mayoritas daratan.

“Dengan perkembangan teknologi dan memanfaatkan teknologi AI sangat memudahkan dalam penanganan pandemi Covid-19,” kata Mego dalam kegiatan Lounge Discussion dengan tema Pengembangan dan Adopsi AI dalam Penanganan Covid-19, Selasa (23/05/2023).

Baca juga:

Menurut Mego teknologi AI membutuhkan basis data yang lengkap sehingga teknologi tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tantangannya, belum semua daerah di Indonesia punya infrastruktur komunikasi dan informasi yang memadai sehingga membuat daerah tertentu belum mampu melakukan pertukaran data.

Jika data yang dimiliki lengkap berteknologi AI mampu menyajikan data yang komprehensif, cepat, dan akurat sehingga bisa dimanfaatkan penggunannya seperti pemerintah untuk membuat kebijakan yang tepat. Pengalaman dalam menggunakan teknologi AI itu menurut Mego bisa diimplementasikan untuk berbagai bidang misalnya terkait layanan publik. Teknologi AI berpeluang untuk terus dikembangkan sehingga pemanfaatannya bisa digunakan sesuai kebutuhan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN Anto Satriyo Nugroho, menjelaskan dari kegiatan yang digelar BRIN dan APEC PPSTI itu dihasilkan sejumlah kesimpulan salah satunya teknologi AI bisa meningkatkan kualitas hidup. Pengolahan data bisa dilakukan secara singkat. Selain itu penting untuk melakukan kolaborasi antar pihak baik itu pemerintah, institusi penelitian, perguruan tinggi, dan asosiasi.

“Perlu kerjasama dan kesepakatan untuk pertukaran data baik dari sisi kesehatan dan teknologi informasi karena basis data penting sebagai awal dari teknologi AI,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait