Butuh Sikap Kolektif untuk Mendorong Perdamaian di Myanmar
Terbaru

Butuh Sikap Kolektif untuk Mendorong Perdamaian di Myanmar

Diharapkan para pendukung perdamaian di Myanmar terutama dari Indonesia untuk mendorong sikap tegas masing-masing negara terhadap kebrutalan junta militer.

Ady Thea DA
Bacaan 4 Menit

Ohmar mengungkapkan fakta yang sama dengan pengamatan Wongpun. Ia menyebut para pemuda sedang berusaha keras merebut Myanmar meski berhadapan dengan junta militer. “Mereka tidak mau masa depan mereka direbut begitu saja. Saat ini kalangan muda berusaha keras menggunakan hak mereka melawan kebrutalan junta militer. Kalangan pelajar terdorong ikut membela diri mereka dari seluruh penjuru negeri,” kata Ohmar.

“Rakyat Myanmar sedang berjuang mendapatkan demokrasi meski di situasi pandemi,” lanjut Ohmar.

Ia menyeru para pendukung perdamaian di Myanmar terutama dari Indonesia untuk mendorong sikap tegas masing-masing negara terhadap junta militer. “ASEAN tidak mengakui aspirasi rakyat Myanmar. Indonesia punya posisi yang mampu memimpin ASEAN untuk mendukung Myanmar,” harapnya.

Seperti diketahui, webinar ini memang bertujuan untuk memberikan dorongan dari negara-negara ASEAN agar kekerasan dan krisis yang terjadi di Myanmar dapat segera dihentikan. Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan ASEAN Leader's Meeting di Jakarta pada 24 April 2021 lalu. Setidaknya terdapat lima konsensus dari hasil pertemuan tersebut.

Pertama, kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, terjadinya dialog konstruktif antara semua pihak yang berkepentingan dan harus dimulai untuk mencari solusi damai demi kepentingan rakyat. Ketiga, utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN. Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre. Kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Tags:

Berita Terkait