Cerita Ketua Pengadilan Negeri yang Berani Memaki Ketua MA
Utama

Cerita Ketua Pengadilan Negeri yang Berani Memaki Ketua MA

Hatta Ali tak dapat melupakan peristiwa makian di ujung telepon.

Oleh:
Tim Hukumonline | RFQ
Bacaan 2 Menit
Hatta pun mengikuti permintaan Sarwata. Ketika menghubungi nomor yang tertera di buku agenda, di ujung telepon terdengar suara menyapa ‘halo’. Kali ini, suara di ujung telepopn persis seperti telepon sebelumnya. Tanpa panjang lebar, Hatta langsung menyataan permintaan maaf kepada Sarwata. 
“Pak maaf pak,  saya sangat minta maaf karena banyak penelepon seperti ini,” ujarnya. (Baca juga: Demi Pengawasan, Hatta Ali Tak Gentar Gertakan Preman)
Sikap Hatta seperti itu bukan tanpa alasan. Apa sebab, karena sebelumnya Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bitung mengalami modus penipuan melalui telepon. Makanya, Hatta waspada menghindari modus penipuan. Bukannya menghindari modus, malah pucuk pimpinan lembaga peradilan tertinggi kena damprat Hatta.
Hatta mengaku khawatir bakal dimaki balik. Di luar dugaan, Sarwata justru memberikan apresiasi agar waspada terhadap berbagai modus. Sarwata menilai sikap Hatta kala itu tepat untuk menghindari modus penipuan. “Kata Sarwata, bagus. Harus begitu. Saya pikir mau dimaki-maki,” ujarnya.
Namun begitu, Hatta mengaku menyesal dalam hidupnya. Ketika kembali ke ibu kota Jakarta, kala itu, Hatta tak sempat menyampaikan peristiwa tersebut kepada Sarwata sebelum mangkat. Menurut Hatta, boleh jadi Sarwata tak mengingat peristiwa tersebut, apalagi wajah Hatta.
“Tapi kalau saya bilang pernah tidak, dimaki-maki orang waktu ditelepon ke Bitung, saya yakin dia pasti ingat. Saya tidak bisa lupa itu, saya bilang dia penipu, saya lebih penipu,” pungkasya.
Siang itu, sekira 1996 silam. Telepon kantor di ruang Ketua Pengadilan Negeri Bitung berdering. Tanda ada orang yang menghubungi. Pria itu kemudian bergegas, mengangkat gagang telepon. Di ujung telepon, suara perempuan menyapa dengan menyebutkan ketua ingin berbicara.  Tanpa panjang lembar, Ketua Pengadilan Negeri Bitung nampak tidak ramah. Sebaliknya berang. 
Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait